You are here
Home > Kisah Sukses > Kesuksesan Nyoman dari Bisnis Handicraft

Kesuksesan Nyoman dari Bisnis Handicraft

Kesuksesan Nyoman Biansi HandicraftBerbekal pengalaman sembilan th bekerja di industri garmen, I Nyoman Gede Sumaartha berhasil bangun bisnis handicraft di Bali. Dibawah bendera CV Seni Echo, ia membuahkan bermacam handicraft berbahan kain, dimulai dari taplak meja, sarung bantal, tirai, lampu hias, sampai bermacam pelengkap ruangan untuk apartemen serta kamar hotel.

Ia memahami benar bahan kain yang berkwalitas, serta mempunyai jaringan yang luas. Inilah yang membuat jadi usaha yang dirintisnya pada 1997 berkembang cepat. Setiap minggu, pria yang akrab disapa Nyoman ini dapat menghasilkan 2. 500 – 3. 000 item handicraft. Harga nya beragam, mulai Rp 12. 000 sampai Rp 3 juta per item.

Nyoman tidak cuma memasok keperluan hotel, apartemen serta rumah didalam negeri, namun sampai luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Malaysia, serta Hong Kong.

Pasalnya, tak hanya mempunyai dua galeri sendiri di Bali, ia melempar product ke luar negeri melalui mitranya, Zen-Zen Garden Home di AS. Ia juga mempunyai beberapa puluh re-seller di beberapa daerah di Indonesia. Tidak heran, Nyoman dapat memperoleh omzet seputar Rp 700 juta satu bulan.

Tetapi, di balik cerita suksesnya, Nyoman memulai usaha dari jadi seseorang trader dengan kata lain jual barang buatan orang lain. Ia mengambil bermacam handicraft memiliki bahan kain dari produsen di seputar Bali untuk di jual. ” Lama-lama, saya merasakan mutu bahan yang dipakai suplier kurang bagus, hingga saya pikir sebaiknya produksi sendiri, ” katanya.

Pria kelahiran Negare, Bali, 45 th silam ini menentukan bahan kain rayon serta perca untuk bahan baku bisnis handicraft nya. Keunggulan bahan ini tampak bercahaya serta tak gampang kusut. Dengan kreativitasnya, lahirlah bermacam design cantik.

Aktivitas produksi bisnis handicraft ini pertama kali ditangani dirumah kontrakan di Kuta, dengan dibantu tiga pekerja. Ia juga mempekerjakan warga seputar tempat tinggalnya. Saat ini, Nyoman telah bangun workshop seluas 600 m2 di Legian, Kuta, Bali. Ada, 80 orang yang saat ini bekerja di CV Seni Echo.

Sebagian besar pekerjanya yaitu warga yang menganggur, terlebih mereka yang putus sekolah. ” Melalui usaha ini, saya dapat memberdayakan serta menolong ekonomi mereka, ” tutur pria lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA) di Negare, Bali ini.

Ia meyakini, usaha ekonomi kerakyatan dapat maju jika didukung pekerja yang kreatif serta pekerja keras. Maka dari itu, ia menuntun beberapa pekerjanya sampai dapat membuahkan karya yang kreatif. ” Tidak cuma berhenti di situ, kita juga mesti mengapresiasi hasil karya mereka, hingga mereka mempunyai semangat untuk berkembang, ” ucap Nyoman.

Maka dari itu, saat ini, terdapat banyak pekerjanya yang mulai menghasilkan bermacam handicraft sendiri di tempat tinggalnya. Tetapi baru 1/2 jadi, finishingnya seperti pemasangan pemanis, seperti renda, kancing atau tali dikerjakan di workshop CV Seni Echo. ” Hasil produksi mereka saya beli, lalu dikemas lagi dengan sentuhan Seni Echo, ” ungkap ayah dua anak ini.

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top