Untuk beberapa besar penduduk kita, budaya ngeteh (minum teh) pada pagi serta sore hari jadi suatu kebiasaan yang susah ditinggalkan. Tak hanya mempunyai rasa yang enak, teh juga diakui dapat menambah konsentrasi untuk siapapun yang meminumnya, terlebih pada pagi hari. Beragam pilihan aroma serta cita rasa teh waktu ini juga makin bermacam, hingga orang-orang bebas menentukan sesuai sama dengan kesukaannya.
Perubahan ilmu dan pengetahuan serta tehnologi kelihatannya berikan efek yang cukup penting pada inovasi product teh. Sebagian pihak mulai meningkatkan teh dengan varian serta bahan baku yang bermacam. Tak terus-terusan memiliki bahan baku daun teh, lantaran saat ini nampak beragam varian teh herbal, di mana bahan baku yang dipakai malah tak memiliki kandungan teh. Adapun yang digunakan yaitu ramuan rempah-rempah, seperti bunga, daun, serta akar-akaran.
Salah seseorang pelaku usaha yang meningkatkan teh herbal itu dapat kita jumpai di Yogyakarta. Beliau yaitu Ibu Wuri Suhasti, seseorang peneliti, dosen, serta entrepreneur di bagian teh herbal yang datang dari Nganjuk Jawa Timur. Pada tim liputan bisnisUKM, Ibu Wuri bercerita banyak sekitar pengalamannya bangun usaha yang mengusung Swarna untuk brand produknya itu.
“Sebenarnya Swarna ini dulunya punya orang lain, tetapi beliau wafat saat berlangsung gempa Jogja 2006, hingga dalam periode waktu satu tahun selanjutnya, usaha itu tak ada yang pegang dengan kata lain nganggur, dari situlah saya berpikir untuk menghandle Swarna dengan cara otodidak, ” terangnya. Otodidak lantaran waktu itu Ibu Wuri sekalipun buta dengan usaha dalam bidang itu, hingga dengan cara pelan-pelan beliau pelajari sendiri dengan rekomendasi dari beragam sumber.
Th 2008 Swarna mulai di kembangkan oleh Ibu Wuri untuk area latihan usaha mahasiswa. “Saat itu saya belum terfikir untuk keuntungan, lantaran Swarna saya rencana untuk basecamp belajar untuk siapapun yang mau pelajari usaha, terhitung di dalamnya sistem produksi teh, banyak yang lalu datang dalam rencana skripsi, riset, praktek, serta magang, lantaran saya open untuk siapa saja dalam rencana pengembangan ilmu dan pengetahuan, ” tutur Ibu Wuri.
Masuk th 2010 Ibu Wuri mulai lihat bahwasanya Swarna dapat di kembangkan untuk suatu usaha yang mempunyai prospek cerah yang akan datang. Buktinya Ibu Wuri waktu itu diundang untuk satu diantara perwakilan dari Indonesia di Asian Japan Center di Tokyo. Sepanjang lima hari disana, Ibu Wuri mengenalkan teh herbal kepunyaannya pada perwakilan serta buyer yang datang dari negara-negara lain. “Ketika itu belum ada buyer yang beli product saya lantaran tetap ada hambatan dalam hal perijinan (legalitas), ” lanjutnya.
Keadaan begitu malah melecut motivasi dari Ibu Wuri untuk lekas menuntaskan ‘proyek’ usahanya itu. Terlebih, terlepas dari moment (di Jepang) itu, Ibu Wuri kehadiran perusahaan dari Jepang (5 perusahaan) yang segera datang ke tempat tinggalnya untuk berdiskusi perihal teh. “Adanya ketertarikan dari mereka memberikan keyakinan diri saya bahwasanya usaha ini memanglah bagus untuk di kembangkan dengan cara serius, ” tutur salah seseorang pengajar di STEI Yogyakarta itu.
Diawali dari situ, Ibu Wuri mulai konsentrasi dalam menghimpun pundi-pundi pengetahuan berkenaan teh herbal. Juga sepanjang setahun, beliau telaten pelajari beragam jenis hal berkenaan dengan teh herbal, dari mulai kandungan yang zat yang ada, sistem produksi, pemasaran, serta pengembangan usaha. “Yang jadi hambatan waktu itu yaitu mengetahui bahan baku, lantaran jujur background saya itu pengetahuan komunikasi, hingga berkenaan pengetahuan itu saya mesti selalu belajar, ” jelasnya sambil tersenyum.
Adapun product yang lalu di kembangkan serta di pasarkan oleh Swarna s/d waktu ini salah satunya Secang Wangi Swarna, Teh Mahkota Dewa Swarna, Teh Kulit Manggis, Teh Diet Daun Jati Belanda Swarna, Teh Hijau Swarna, Teh Hitam Swarna, Daun Sirsak Celup Swarna, dan lain-lain. Tiap-tiap tak hanya mempunyai rasa serta ciri-ciri yang khas, juga diakui mempunyai manfaat untuk kesehatan badan, seperti menyembuhkan penyakit kanker, diabetes, sakit pinggang serta lain sebagainya. “Kami merencanakan untuk menghasilkan lebih kurang 15 item product, tetapi untuk ke arah situ, kami tetap perlu saat, ” terangnya.
Dibantu oleh 15 orang tenaga produksinya, dalam satu bulan mereka dapat menghasilkan sekurang-kurangnya 8.000 pcs (all item) product. Dalam hal sistem produksi, Swarna juga di dukung dengan tehnologi yang moderen serta professional. “Bagi kami mutu itu nomer satu, untuk mewujudkannya kami disini bekerja professional, baik dari sisi bahan baku ataupun sistem produksinya, ” tambah Ibu Wuri.
Untuk meyakinkan mutu produknya, waktu ini Swarna juga di dukung tim laboran yang senantiasa mengontrol mutu, baik dari sisi bahan baku sampai hasil produksinya.
Berkembang Dengan Pemasaran Online
Sistem Produksi Teh Herbal Swarna pada th pertama meningkatkan Swarna, sistem pemasaran yang mereka lakukan tetap hanya off line, seperti pameran di beragam area. Baru di th 2012, mereka mulai menyasar on-line untuk media pemasarannya. Akhirnya diluar sangkaan, product Swarna bukan sekedar diminati customer dalam negeri saja, namun juga dari luar negeri. Di th. itu juga, Swarna mulai memakai brand mereka sendiri sebelumnya setelah umumnya memakai brand punya orang lain.
Th 2013 Swarna makin ‘terbang’ tinggi dengan semakin derasnya keinginan dari beragam negara, seperti USA, Kanada, Suriname, Australia, Jerman, Jepang, Polandia, dan lain-lain. “Khusus yang dari Jerman, mereka awalannya membawa product kami (secang), setelah itu disana diolah kembali serta diujicobakan ke rekan-temannya, mereka katakan it’s very good, ” ungkap Ibu Wuri. Bln. depan, customer dari Jerman itu merencanakan akan ke Indonesia serta mau membawa product Swarna ke pameran di Moscow Russia.
Tak hanya by on-line, Swarna waktu ini juga mengoptimalkan sistem pemasaran melewati marketing off line mereka. Marketing-marketing itu lakukan pemasaran ke beragam swalayan ataupun supermarket yang ada di seputaran Yogyakarta.
Harapan ke Depannya
Saat di tanya perihal harapannya, Ibu Wuri mau membawa Swarna ke global market. Dalam sistem itu, Swarna mau di kenal untuk satu diantara icon product Indonesia yang disukai penduduk internasional. “Untuk sistem itu, kami telah mengawalinya dengan senantiasa menomor satukan mutu produksi serta paket, lantaran cuma dengan kualitaslah, pasar internasional dapat terima product kita dengan tangan terbuka, ” terang Ibu Wuri.
Sumber: bisnisukm.com