You are here
Home > Kisah Sukses > Setelah Jatuh Bangun, Akhirnya Rizki Sukses Berkat Mesin Vacum Friying

Setelah Jatuh Bangun, Akhirnya Rizki Sukses Berkat Mesin Vacum Friying

bisnis mesin vacum friyingBerulang-kali mengajukan lamaran pekerjaan tetapi tidak ada tanggapan, bikin Yuniar Risdianto Rizki banting setir dengan menekuni usaha sendiri. Sarjana budidaya pertanian lulusan IPB ini juga menaruh ijazahnya serta menggerakkan “karier” bisnisnya dengan cara serius. Jatuh-bangun dalam usaha juga sudah dialaminya.

Sesungguhnya, ’karier’ untuk entrepreneur sudah dijajakinya dari kuliah. Di semester 6 perkuliahannya di IPB, Yuniar serta sebagian rekannya sempat memerankan usaha agribisnis, namun waktu pasarkan produknya mereka banyak bersua mafia pasar yang menyusahkan usaha mereka. Ia serta tujuh rekannya yang mempunyai passion jadi pengusaha sempat juga bermitra dengan seseorang pensiunan PT Badak yang mempunyai duit pensiunan sampai lebih kurang Rp 2 miliar namun senantiasa tidak berhasil dalam bangun bisnisnya. Mereka juga sukses hidup dari usaha warnet, kos-kosan, dan berjualan ikan serta tanaman hias.

Selulus kuliah, lantaran lamarannya ke beragam perusahaan tidak kunjung memperoleh tanggapan, ia juga melakukan bisnis sendiri lagi dengan berjualan makanan ringan ke kos-kosan. Dengan modal awal cuma Rp 200 ribu, ia sukses mengantongi omset Rp 5-7 juta per bln. Cuma tiga bln Rizki melakukan usaha ini lantaran ia lalu berpindah ke usaha franchise Country Donut. Tetapi, usaha yang ia lakoni di th 2004 ini bangkrut lantaran ia banyak “dikerjai” tenaga penjualan yg tidak jujur, walau sebenarnya ia telah keluarkan modal sekurang-kurangnya Rp 200 juta.

Dalam keadaan itu, ia pulang ke kampung halaman istrinya di Bangka dengan cuma berbekal duit Rp 1 juta serta juga tak mempunyai duit lagi untuk kembali ke Malang. Pada akhirnya, ia dipinjami duit Rp 2 juta oleh sang mertua untuk pulang ke Malang, serta tiba di Malang dengan mengantongi duit Rp 300 ribu. Serta dimulailah babak baru perjalanan usaha Rizki.

Waktu itu, th 2006 ia di minta untuk mencarikan penyuplai mesin vacuum frying keripik buah di Malang oleh seseorang rekannya, lantaran kakak rekannya itu menang tender pengadaan mesin vacuum frying keripik buah di Dumai. Nilai proyek pengadaan mesin itu lebih kurang Rp 26 juta. “Saat tersebut saya temukan kesempatan dengan tahu bahwasanya si penjual mesin itu bukan hanya produsen, tetapi cuma reseller. Saya berkeliling serta bersua dengan pembuat mesin itu, serta nyatanya harga yang di tawarkan tambah lebih murah. Selisih Rp 6 juta, dengan spesifikasi yang sama, ” katanya.

Ia lihat potensi pasarkan mesin vaccum frying melewati Internet. Modalnya juga murah, lebih kurang Rp 140 ribu. Lebih kurang Rp 80 ribu untuk domain serta Rp 60 ribu per th untuk ongkos hosting. Ia mengajak dua rekannya yang programmer serta desainer bikin website on-line untuk pasarkan mesin vacuum frying itu. Jadilah ia reseller serta memasarkannya melewati situsmesin. com, situs yang di buat pada Juni 2007 serta di luncurkan pada 1 Oktober 2007.

Omsetnya di 2008 bisa meraih Rp 250 juta per bln. Ia juga bersua dengan mitra baru yang ingin bekerja bersama membangun manufaktur mesin vacuum frying sendiri. Maka diakhir 2009, ia juga tak akan jadi reseller mesin vacuum frying dari mitra lamanya serta sudah mengawali usaha manufaktur mesin vacuum frying-nya sendiri.

Selekasnya saja ia memperoleh pesanan dari Sarawak, Malaysia, dengan nilai proyek Rp 40 juta. Di 2010 datang lagi pesanan dari luar negeri, saat ini dari Swedia. Pesanan dari Swedia itu ditujukan untuk pengiriman barang ke Nigeria. Pembayaran sejumlah US$ 7. 000 dikerjakan di muka. Pada 2011 ia kembali mengekspor produknya ke Hungaria serta Malaysia.

Waktu ini Rizki mempunyai 20 pegawai di bengkelnya dan enam pegawai pemasaran, serta  situs. Perkembangan omset bisnisnya sepanjang satu tahun pada Desember 2008 meraih Rp 400-500 jutaan. Pada 2009 angka itu jadi Rp 1, 2 miliar dalam setahun, serta di 2010 naik jadi Rp 1, 4 miliar.

Di samping itu, persentuhan dengan bidang Internet bikin Rizki juga menggarap usaha e-commerce. Ia bikin KeboTech yang nanti ditujukan untuk bikin situs vacuum frying dalam bhs Inggris. “Namun nyatanya pada perubahannya, saya bikin komune TI yang bernama Stasion (Startup Singo Edan), “ katanya. Debut KeboTech yaitu bikin situs Kotawisatabatu. com, dilanjutkan dengan pembuatan Jelajah. me yang memperoleh penghargaan Sparxup 2011 serta Opentiket. com yang juga memperoleh penghargaan Sparxup th 2013.

Setelah itu, ia meluncurkan openkurir. com pada Mei 2012, website dengan rencana marketplace. “Kami mempertemukan pada orang yang memerlukan pekerjaan untuk kurir serta orang yang memerlukan layanan kurir. Waktu ini telah tergabung 78 kurir dari semua Indonesia, “ tuturnya. Ke depan, Rizki merencanakan meningkatkan usaha e-commerce-nya dengan meluncurkan marketplace untuk beberapa produk UKM. Di samping itu, ia juga mau bikin pabrik keripik buah sendiri.

Banyak dicari:

cara membuat vacuum frying sendiri, cara membuat mesin vacuum frying sendiri, vacuum frying sederhana, cara membuat vacuum frying sederhana

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top