You are here
Home > Tips Pengusaha > Pengusaha Harus Mengerti Hukum

Pengusaha Harus Mengerti Hukum

Pengusaha Melek mengerti hukumAh kelak saja punyai urusan dengan hukum cocok perusahaan telah besar saja, bila telah banyak pelanggan, bila omset milyaran, bila telah di panggil orang pajak, kalau…..

Terjun ke dunia pengusaha mungkin lantaran beragam argumen serta latar belakang. Tidak sedikit yang memulainya dengan semua yang dimimpikan usaha yang bakal jadi hebat, penuh semangat.

Ada juga yang mengawali usaha lantaran situasi yang memaksanya untuk buka usaha sendiri (lantaran PHK umpamanya). Atau menentukan jadi entrepreneur lantaran tak ada pilihan lain, lantaran tidak kunjung memperoleh panggilan kerja. Ada yang mengawali usaha dengan mundur dari pekerjaannya serta mengambil keputusan untuk geser jadi entrepreneur.

Apa pun factor pendorongnya, kita condong mau selekasnya mengawali serta selekasnya memetik hasil. Walau sebenarnya ada resiko-risiko yang harusnya telah di ketahui dari awal. Apa gunanya di ketahui dari awal? Supaya bisa lakukan rencana serta kiat untuk memitigasi (kurangi) resiko-risiko yang ada (bukan hanya artinya tak ada resikonya ya).

Untuk entrepreneur, jadi melek hukum itu keperluan bukan hanya menanti bila usaha telah besar. Malah untuk jadi usaha yang besar, pranata hukumnya mesti di perhatikan dari awal.

Susun kiat hukum dari awal usaha anda mulai di bangun. Umpamanya saja Bob mau bekerja bersama dengan Lucky. Maka mereka mesti memastikan bagaimana wujud hubungan kerja mereka. Bagaimana mereka bakal berikan sisi modalnya. Bagaimana mereka bakal mencatatkan tiap-tiap pengeluaran serta ongkos usahanya, serta bagaimana mereka bakal mengkalkulasi pembagian hasil keuntungan yang didapat dari usaha mereka. Disini telah tunjukkan pentingnya membuat satu kesepakatan hubungan kerja (partnership agreement).

Bila hal semacam ini dilewatkan saja jalan tidak ada ketentuan yang pasti, tidak ada HUKUM yang mengatur dengan cara tegas serta membatasi hak serta keharusan dari Bob serta Lucky, hal semacam ini punya potensi menyebabkan konflik yang akan datang

Kiat Hukum Wujudkan yang Dimimpikan Bisnis

Jadi, kapan mesti mengaplikasikan segi hukum? Sekali lagi, itu keperluan anda. Anda yang lebih tahu. Cuma saja, terkadang merasa belum butuh atau jadi tak ingin tahu, lantaran prioritasnya kerapkali yaitu omset.

Kerapkali yang di tanyakan yaitu bagaimana mengawali usaha tanpa modal. Sesungguhnya, seluruhnya  terus butuh modal, cuma saja modalnya tak terus-terusan duit, dapat pula keberanian, jaringan pertemanan dsb. Sekurang-kurangnya masalah suntikan dana dapat datang dari Angel Investor (orang tua, saudara, sahabat, bekas atasan dan lain-lain.).

Sekalipun mereka yaitu Angel Investor, mereka terus mau kepastian perihal utang atau suntikan dana mereka dapat dikembalikan (juga memperoleh keuntungan). Nah, di sinilah pentingnya seseorang pelaku bisnis “tanpa modal” untuk bikin kesepakatan hubungan kerja terlebih dulu pada investor dengan mereka. Yakinkan, apakah dana mereka itu jadi saham dalam perusahaan anda, atau jadi utang modal usaha semata.

Saat ini perusahaan besar banyak yang tawarkan modal ventura. Perusahaan seperti ini bakal berikan modal awal, yang di masa datang modal itu bakal dikonversi jadi saham dalam perusahaan anda (saat perusahaan anda dinilai baik). Benar, sang investor pada akhirnya ikut jadi yang memiliki usaha anda. Maka dari itu, mereka mensyaratkan supaya dibentuk badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk menggerakkan usaha itu.

Begitupun dimimpikan untuk mendesain usaha, bangun, membesarkannya, lalu jual usaha itu. Bila mau usaha itu bernilai jual tinggi, maka usaha itu biasanya diwadahi dalam satu perusahaan lengkap dipersenjatai dengan kelengkapan izin usahanya. Investor benar-benar mencermati hal semacam ini.

Sebelum saat dikerjakan merger atau akuisisi, investor biasanya lakukan legal due diligence. Sang inevstor mau mencermati “kesehatan” perusahaan dari segi legal. Jangan ada izin yang belum dipunyai atau kesepakatan yang menyebabkan sengketa hukum.

Pada prinsipnya, keperluan hukum dalam usaha berlainan. Hal itu juga ditetapkan dari bagian usaha atau kehadiran usaha kita dalam satu siklus usaha.

Melangkahlah dengan pasti dalam tiap-tiap pilihan anda. Cari info perihal keperluan hukum anda, lalu susun strateginya. Semoga berhasil bangun usaha!

Sesungguhnya musuh kekal kita bernama penundaan

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top