Umumnya, kudapan lumpia di sajikan sbg makanan ringan. Namun, itu tak berlaku untuk Lumpia Bom Penyet buatan Kedai Extra Pedas. Makanan khas Semarang itu malah jadi rekan nasi. Lumpia yg satu ini memanglah unik. Ukurannya jumbo, tiga kali semakin besar daripada lumpia biasanya. Berisi juga bukan hanya rebung, tetapi daging, telur, serta sayur yg dilengkapi dengan sambal ekstra pedas. Hot deh! Harga seporsi Lumpia Bom Penyet beserta nasi serta sayuran cuma Rp 8. 500.
Kedai Extra Pedas tawarkan delapan varian isi utama, yakni ayam, bakso, ati ampela, sosis, daging sapi, daging ayam, cumi, dan jamur. Rahmat Kurniawan, yang memiliki Kedai Extra Pedas asal Purwokerto buka usahanya dari 2005. Pada 2009, Wawan, panggilan akrabnya, telah memiliki tujuh gerai serta mengambil keputusan untuk tawarkan waralaba. Saat ini, gerai Kedai Extra Pedas meraih 19. Sembilan salah satunya punya Wawan. Lima gerai waralaba ada di Purwokerto serta lima lagi menyebar di Cirebon, Purbalingga, Semarang, serta Jakarta. Kedai Extra Pedas tawarkan dua jenis waralaba, yaitu gerobak serta kedai. Nilai investasinya Rp 30 juta untuk gerobak serta Rp 50 juta untuk kedai. Namun, biasanya, terwaralaba lebih suka pada jenis kedai.
Saat ini, rata- rata omzet terwaralaba lebih kurang Rp 1 juta hingga Rp 1, 5 juta /hari, atau Rp 30 juta-Rp 42 juta satu bulan. Dengan omzet sebesar itu, mitra waralaba dapat balik modal lebih kurang 8 hingga 11 bln.. Tim dari Kedai Extra Pedas bakal menggerakkan kedai punya terwaralaba sepanjang sebulan sembari sekalian melatih karyawan memasak, menghidangkan makanan, mempersiapkan bahan baku, sampai berpromosi. Rahasia sambal Wawan membebaskan terwaralaba untuk beli bahan baku sendiri karena bahan lumpia mesti fresh. Ia sendiri beli serta memproses bahan pada pagi hari untuk penjualan siang hari lantaran kesegarannya hanya bertahan delapan jam. “Tidak dapat menggunakan bahan tempo hari, telah tak fresh, ” ungkapnya. Namun, terwaralaba harus beli bahan baku sambal darinya. Karena, inilah rahasia kelezatan Lumpia Bom Penyet.
Wawan juga mensyaratkan lokasi gerai di dekat universitas. Menurut dia, lewat cara ini, customer bakal lebih cepat mengetahui Kedai Extra Pedas. Diluar itu, outlet-outlet Wawan yg 75% pelanggannya yaitu mahasiswa di Purwokerto banyak berlokasi di lebih kurang di Kampus Jendral Soedirman. “Mahasiswa kerap makan bergerombol hingga jadi promosi yg bagus, ” katanya. Hanya, usaha ini bukan hanya tiada hambatan. Citra makanan bersambal sama dengan panganan kelas menengah bawah. Untuk menyiasati kekurangan itu, th. ini, Wawan bakal membangun suatu kedai moderen dengan design interior yg lebih menarik. Saat ini, Kedai Extra Pedas juga tengah mengolah lagi tawaran waralabanya.
“Rencananya, bln. depan kami mulai bakal tawarkan lagi, ” ucap Wawan. Ia lalu tengah mempersiapkan menu andalan baru : tahu isi daging. Menurut Ketua Dewan Pengarah Waralaba serta Lisensi Indonesia (Wali) Amir Karamoy prospek waralaba lumpia ini cukup oke. “Lumpia yaitu makanan yg telah lama di kenal ; namun terus mesti ada inovasinya, ” kata dia. Variasi adalah langkah yg pas lantaran berikan customer banyak pilihan. Cuma, Amir mewanti-wanti masalah sambal yg terlampau pedas. “Masakan Manado dikritik karena terlampau pedas, ” katanya.
Sumber : http :// jpmi. or. id