Seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tawarkan suatu inovasi product makanan sehat berbentuk nugget kacang hijau. Sekarang ini Indonesia memanglah tengah alami double burden masalah, dimana ada dua persoalan gizi yg bertolak belakang, yakni persoalan gizi lebih serta gizi kurang. Persoalan gizi semakin khususnya bisa menyebabkan pada timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.
Annisa Rizkiriani, mahasiswa Departemen Pengetahuan Gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sukses lakukan inovasi untuk menangani persoalan itu.
Inovasi yg di dukung empat rekannya yakni Ghaida Yasmin, Suci Apriani, Desy Afriyanti, serta Ezria E Adyas, serta Dosen Pendamping Dr Sri Anna Marliyati ini yaitu Pemakaian Kacang Hijau (Vigna radiata L) Sbg Bahan Basic Pembuatan Nugget.
Kenapa nugget Annisa menuturkan, nugget adalah makanan cepat saji yg cukup disukai oleh penduduk Indonesia. Nugget umumnya terbuat dari pangan hewani yg harga nya cukup mahal, hingga tdk seluruh susunan penduduk bisa membelinya.
Diluar itu, makin Annisa, mengonsumsi pangan hewani yg terlalu berlebih tiada disertai dengan mengonsumsi pangan nabati serta pola hidup yg baik bakal mensupport berkembangnya penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif yaitu arti medis untuk menuturkan satu penyakit yg nampak disebabkan sistem kemunduran manfaat sel tubuh yakni dari situasi normal jadi lebih jelek. Penyakit yg masuk dalam grup ini diantaranya diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dislipidemia, dsb.
Karenanya, kata Annisa, produksi nugget kacang hijau dengan merk Mung Nugget ini diinginkan bisa menambah pangan alternatif yg memiliki bahan basic kacang hijau serta membuat pangan yg bergizi tinggi dengan harga yg terjangkau.
Kacang hijau atau Vigna radiata L, lanjut Annis, datang dari famili Leguminoceae atau polong-polongan. Sampai kini, tanaman kacang hijau tetap kurang memperoleh perhatian petani. Walau hasil tanaman ini memiliki nilai gizi yg tinggi serta harga yg baik di banding dengan tanaman kacang-kacangan lain.
Kacang hijau mempunyai keunggulan yang bisa dilihat dari sisi agronomi ataupun ekonomis, seperti lebih tahan kekeringan, serangan hama penyakit sedikit, bisa dipanen pada usia 55-60 hari serta bisa ditanam pada tanah yg kurang subur. Karena, kacang hijau adalah tanaman yang bisa jadikan beragam type product makanan.
Sistem pembuatan nugget kacang hijau ini dikerjakan di Laboratorium Percobaan Makanan, Departemen Gizi Penduduk FEMA IPB. Ukuran nugget berdiameter 2 Cm dengan berat 15, 2 gram per buahnya. Untuk penuhi 1/5 kecukupan protein anak umur 4-6 th., maka dipenuhi dengan mengonsumsi sejumlah sepuluh buah nugget kacang hijau.
Hasil uji organoleptik tunjukkan customer bisa terima warna, aroma, rasa, serta struktur nugget kacang hijau. Peningkatan nilai makin kacang hijau jadi nugget kacang hijau jadikan nugget ini sbg product yg menjanjikan dan dapat berkompetisi dengan product nugget yang lain, tutur Annisa optimis.
Sumber : eciputra. com