You are here
Home > Pojok UMKM > Meski Mulai Pudar, Sentra Perak Kota Gede Masih Tetap Bertahan

Meski Mulai Pudar, Sentra Perak Kota Gede Masih Tetap Bertahan

Meski Mulai Pudar, Sentra Perak Kota Gede Masih Tetap BertahanHari tetap pagi saat KONTAN (sumber) menyambangi sentra kerajinan perak Kota gede pada Kamis (21/11) lalu. Saat tunjukkan jam 9. 15. Beberapa besar toko yang jual kerajinan perak telah mengawali kesibukan jual beli. Sesaat, beberapa kecil toko tetap tutup.

Di Kota gede, ada seputar lima toko yang cukup luas untuk tempat parkir bis pariwisata. Yang lain, berbentuk toko atau ruko umum. “Kami telah buka dari jam 8 pagi, namun biasanya konsumen baru mulai datang dari jam 9, ” kata Wisnu Wardhana, Manager Ansor’s Silver.

Toko yang berdiri diatas tanah seluas 400 mtr persegi ini mempunyai seputar 80 karyawan. Seputar 50% salah satunya bekerja dibagian produksi. Tetapi, Ansor’s Silver juga bekerja sama juga dengan seputar 200 perajin. Mereka mengambil bahan baku perak dari toko lalu kerjakan kerajinan perak dirumah tiap-tiap.

Untuk menggaet konsumen, Ansor’s Silver mempunyai jurus sendiri. Satu diantara strateginya yaitu sistem pelaksanaan kerajinan perak oleh karyawan dikerjakan dibagian belakang toko. “Apabila ada pengunjung yang mau lihat dengan cara segera pembuatan kerajinan perak, bakal kami terangkan langkahnya dibagian produksi, ” katanya.

Menurut Wisnu, kiat ini efisien lantaran konsumen yang umumnya datang dengan cara berombongan dapat lihat pelaksanaan kerajinan perak dengan cara segera. Ini yaitu satu diantara daya tarik Ansor’s Silver.

Wisnu menjelaskan, pedagang mesti pandai-pandai mengatur kiat pemasaran yang efisien agar usaha selalu jalan. Karena waktu ini, keadaan penjualan kerajinan perak di Kotagede tak sama sesuai dahulu. “Dalam taraf umum, pasar kerajinan perak di Kotagede alami penurunan mencolok saat ini, ” ucap dia.

Minimnya konsumen perak mendorong Ansor’s Silver untuk berekspansi ke lini usaha lain, seperti restoran, minimarket, serta batik. Ansor’s Silver juga bekerja sama juga dengan sebagian agen perjalanan di Yogyakarta. Melewati agen perjalanan, Ansor’s Silver jadi satu diantara tempat yang dianjurkan untuk beberapa wisatawan.

Beberapa toko lain mempunyai lain mempunyai kiat yang tidak sama. Satu diantaranya adalah dengan berikan potongan harga pada konsumen. Menurut penilaian KONTAN, sebagian toko menempatkan plang bertuliskan potongan harga mulai 20% sampai 50% di depan toko.

Kiat ini dikerjakan oleh Queen Silver serta Palm Silver. Tari Mandani, pengelola Queen Silver, menyampaikan, sesungguhnya harga kerajinan perak di Kotagede nyaris sama. Tetapi, ia berikan potongan harga supaya menarik perhatian pengunjung. Tari tidak keberatan memperoleh margin tidak tebal. “Tak kenapa harga lebih murah sedikit, yang utama konsumen terus ada, ” kata dia.

Sardjono, yang memiliki Palm Silver mempunyai ketentuan sendiri dalam berikan potongan harga. Potongan harga bakal diberikan apabila harga bahan baku perak (acir) tengah turun. Sardjono katakan, harga acir benar-benar fluktuatif, tergantung pada nilai ganti rupiah pada dollar AS serta harga perak dunia.

“Kalau seperti saat ini, harga acir lagi murah, Rp 8, 5 juta per kilogram, saya berani beri potongan harga hingga 30% pada konsumen, ” katanya.

Sumber: kontan.co.id

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top