Usaha mie ayam memang tidak pernah surut. Meski telah banyak pemain, usaha ini tetap saja menjanjikan. Celah pasar terus terbuka lebar, terlebih untuk pemain yg dapat berinovasi. Seperti dikerjakan Meishinta Stefani yg membangun Mie Ayam Keju Pamulang pada 2009 di Pamulang, Tangerang, Banten.
Sama namanya, Mie Ayam Keju Pamulang mencampurkan keju ke dalam adonan bahan basic mi. Shinta, demikian panggilan akrab Meishinta, katakan, dengan mencampurkan keju, mi merasa lebih gurih. “Juga yg pasti bakal lebih sehat, ” tutur Shinta.
Satu porsi Mie Ayam Keju Pamulang dihargai Rp 10. 000 sampai Rp 21. 500. Porsi paling mahal adalah porsi terlengkap yg terdiri dari mie, ayam, parutan keju, ceker, bakso, sayur-sayuran, pangsit kuah serta pangsit goreng.
Untuk mengembangkan usahanya, dari 2010 Shinta resmi buka tawaran kemitraan. Saat ini keseluruhan gerai Mie Ayam Keju Pamulang telah ada delapan yg menyebar di Pamulang, Jakarta serta Depok. Satu gerai di Pamulang punya pusat namun sisanya punya mitra.
Shinta buka tawaran kemitraan senilai Rp 10 juta. Mitra bakal memperoleh perlengkapan masak lengkap, gerobak serta bahan baku untuk 100 porsi. Untuk pasokan bahan baku mi, mitra harus beli dari pusat.
Shinta katakan, rata-rata gerai dapat jual sekurang-kurangnya 40 porsi mie ayam /hari. Dengan penjualan sejumlah itu, mitra dapat memperoleh omzet Rp 12 juta 1 bulan dengan margin keuntungan 30%. ” Diinginkan mitra dapat balik modal sepanjang dua sampai enam bln., ” tutur Shinta.
Agar dapat cepat balik modal, mitra harus melacak area jualan strategis. Dalam hubungan kerja ini, ia tdk mengaplikasikan cost royalti. Hanya, mitra mesti perpanjang cost kemitraan sebesar Rp 1 juta tiap-tiap tahunnya.
Ia menargtekan, jumlahnya mitranya dapat terus jadi tambah. Kurun waktu dekat, menurut dia, bakal ada tambahan sejumlah tiga gerai mitra di Jakarta.
Sumber : kontan. co. id