Walau telah kuasai pasar Jawa Timur, tetapi Sulaiman (Penggembala yang Menjadi Pengusaha) tetap mempunyai mimpi besar pada Adonan Jaya. Ia mau membawa telur asin bikinannya dapat berkompetisi di pasar internasional.
Pria kelahiran Sidoarjo, 56 th silam ini mengaku mutu serta popularitas produknya tetap kalah saing dengan telur asin buatan Brebes. Maklum, Brebes memanglah popular untuk penghasil telur asin paling besar di tanah air.
Tersebut yang meningkatkan Sulaiman berkelanjutan melindungi mutu serta makin rajin melahirkan inovasi-inovasi product. ” Saya meyakini, bila dapat buat varian rasa yang dapat di terima seluruh lidah, maka product saya dapat menembus pasar asing lebih luas lagi,” katanya optimistis.
Asal tahu saja, telur asin produksi Adonan Jaya telah mulai masuk ke sebagian negara di lokasi Asia. Harapannya, dalam satu tahun lebih ke depan, dapat merambah sebagian besar lokasi Asia. Untuk wujudkan itu, ia telah mengawali langkah pertama.
Dari bln lalu, ia meluncurkan varian rasa terbaru, telur asin herbal. Sulaiman mengklaim, telur herbal benar-benar bagus untuk kesehatan, karena memiliki kandungan kombinasi bahan herbal, seperti ginseng, akar alang-alang, daun jambu batu, serta daun salam.
“Jadi bila ada orang yang katakan makan telur asin dapat sakit jantung, tak benar, bila telah coba telur herbal ini,” tuturnya.
Menurut ayah dua anak ini, sistem pembuatan telur herbal sama juga dengan telur asin aneka rasa yang lain. Tetapi, sistem pemeraman membutuhkan umur 15 hari, lebih lama daripada telur asin original, yaitu cuma 7 hari sampai 10 hari.
Tidak heran, harga jual telur herbal lebih mahal. Satu butir di bandrol Rp 4.000. Sedang, telur asin original di jual seharga Rp 3.000 per butir. Ungkap Sulaiman, pemasaran telur asin herbal baru dikerjakan melewati kelompok rumah tangga, restoran, hotel serta supermarket.
“Selama ini, pasar menyongsong baik telur asin herbal. Saya meyakini, perlahan, product baru ini dapat di terima seluruh kelompok, lantaran juga bagus untuk kesehatan,” ucap Sulaiman.
Memanglah, impiannya, dalam sebagian bln ke depan, telur asin herbal telah dapat merambah pasar luar negeri. Untuk tersebut, Sulaiman gencar promosi. Sekurang-kurangnya, ia membidik, untuk periode pendek, telur herbal dapat lebih dulu di kenal di semua pasar dalam negeri.
Tak hanya menyiapkan varian telur asin yang dapat di terima seluruh masyarakat, Sulaiman juga bersiap-siap meningkatkan kemampuan produksi. Pasalnya, untuk dapat kuasai pasar ekspor, suplai product mesti terjaga. Maka dari itu, ia teratur menaikkan jumlah ternak bebek sekurang-kurangnya 20 ekor per bln.
Ia memanglah menganggarkan beberapa keuntungan bulanan untuk memperbanyak jumlah ternak serta memperluas kandang. Pasti, sederet gagasan pengembangan usaha yang dikerjakan Sulaiman tidak cuma untuk persaingan. Saat ini, ia mempunyai tanggung jawab pada empat pekerjanya.
Terlebih, ia jadi contoh untuk pelopor usaha telur asin di Desa Kebonsari, Sidoarjo.