You are here
Home > Kisah Sukses > Mendulang Untung dari Usaha Kaos Bocah Berslogan unik

Mendulang Untung dari Usaha Kaos Bocah Berslogan unik

Kaos Bocah Berslogan unikDunia anak buka jalur untuk Deddy Satriawan jadi entrepreneur di bagian fashion. Siapa sangka, bekas atlet basket ini berhasil mencetak rupiah dari penjualan kaus bocah yg unik. Slogan-slogan seperti : My Daddy is Rich ; sweet like candy ; i want i cry i get ; mom like me, i love daddy’s money ; serta bermacam slogan menggelitik yang lain yg tercantum di kaus bocah dapat menarik ketertarikan konsumen. Kaus berslogan karya Deddy itu di beri label Just For Kids.?? Dengan kaus berslogan ini, lelaki kelahiran Padang, 18 April 1979, itu dapat mereguk omzet Rp 600 juta sampai Rp 700 juta per bln..

Jumlah baju yg terjual lebih kurang 5. 000 potong sampai 7. 000 potong per bln.. Dari meniti usaha baju anak di th. 2009 sampai sekarang ini, Deddy telah mempunyai lima toko baju anak bermerek Just For Kids. Lokasinya menyebar di ITC Kuningan, Pondok Indah Mall, MM Bekasi, Mall of Indonesia Kelapa Gading, serta di kota Casablanca. “Sejak awal melakukan bisnis, saya memanglah telah mempunyai tujuan market sendiri, yakni anak-anak dengan segmen konsumen C serta B plus, ” papar lelaki dengan tubuh jangkung ini.?? Saat sebelum berhasil dengan merk sendiri, sejatinya lelaki yg dulu berlaga di Pertandingan Bola Basket Utama (Kobatama) ini pernah berjualan baju impor. “Justru awalannya, saya buka toko di ITC Kuningan, jualan baju spesial dewasa. Kulakan di Bangkok, ” kenang ayah tiga anak ini. Modal yg dikeluarkan Deddy saat memulai usaha ini pada 2006 lebih kurang Rp 40 juta.

Usaha baju diambil Deddy lantaran dia benar-benar suka pada dunia fashion. “Saya tak dapat menjahit, namun menyukai design, ” tutur suami dari Rani Safitri ini. Saat sebelum mengambil keputusan melakukan bisnis, Deddy pernah bekerja akun executive di suatu perusahaan periklanan. Siang kerja, malam kuliah di Perbanas. Saat sebelum kuliah di Perbanas, Deddy pernah kuliah di jurusan studi usaha internasional Kampus Padjadjaran, Bandung.??

Saat sebelum berstatus wira usaha, Deddy bekerja di perusahaan iklan sepanjang lima th.. Lantaran dorongan sang bapak, Deddy mengambil keputusan untuk keluar kerja serta mengawali usaha. Awal mulanya Deddy berat meninggalkan pekerjaan. Maklum, dia telah mempunyai jabatan sbg akun manager dengan pendapatan Rp 5 juta per bln., saat itu. “Dengan tabungan sepanjang kerja, saya putuskan untuk berdagang baju dewasa yg limited, ” kenang dia.?? Belum satu tahun menggerakkan usaha, Deddy mesti dihadapkan dengan persaingan yg makin ketat. Saat itu ticket penerbangan ke Bangkok makin terjangkau, beberapa orang Indonesia yg menentukan belanja segera ke Negeri Gajah Putih itu. Alhasil, penjualan baju Deddy, yg memanglah diimpor dari Bangkok, mulai turun.

Dari pengalaman itu, lelaki yg murah senyum ini tak putus harapan. Malah terbetik niatnya bikin merk pakaian sendiri. Usaha ini cukup sukses. Deddy hingga mempunyai lima brand baju yg seluruhnya spesial dewasa. “Sampai pada th. 2009 saya kesusahan melacak baju yg trendy untuk anak. Bila lalu ada, harga nya mahal-mahal, ” kata dia.??

Deddy lalu coba usaha kaos anak serta dilabeli Just For Kids. Nyatanya tanggapan pasar bagus. Dari kaus, product yg dijual jadi tambah. Ada celana, topi, serta sepatu anak. “Awalnya kami produksi dari hulu sampai hilir. Lantaran penjualan meningkat, kami kewalahan. Selanjutnya untuk jahit serta sablon kami bekerja bersama dengan rekanan, ” papar Deddy.

Harus bersabar

Untuk menambah penjualan, Deddy coba menambah toko. “Agar buka toko di mall nyatanya tak gampang. Saya juga mesti menanti sepanjang setahun saat sebelum dapat masuk ke mall, ” tuturnya. Ada satu mall incaran yg sampai saat ini tetap belum dapat ditembus Deddy. Walau sebenarnya Deddy telah menanti sepanjang dua th.. Deddy katakan, dalam sistem waiting daftar untuk masuk ke pusat-pusat perbelanjaan, dia aktif ikuti bazar.

Dari situlah merk Just For Kids semakin terkerek.?? Deddy mengerti, product fashion benar-benar gampang ditiru pesaing. Tetapi, menurut dia, itu bukan hanya kendala utama di usaha ini. “Kuncinya, brand kita kuat serta dengan design yg tidak monoton. Hingga tak gampang ditiru, ” tandasnya.?? Deddy yg sekarang ini telah mempunyai 80 karyawan tidak ingin berpuas diri dengan pencapaiannya di usaha baju anak.

Th. 2012 dia juga menghasilkan baju dewasa berslogan dengan label Typoerror. Akhirnya juga luar umumnya, dalam satu bulan Typoerror dapat membuahkan omzet Rp 600 juta. “Just For Kids serta Typo-error mempunyai toko sendiri-sendiri. Bila ditotal saat ini ada 11 toko, ” tuturnya.?? Th. ini Deddy merambah usaha kerajinan. Bermacam kerajinan yg dijual Deddy bakal memiliki loabel Stripe. Product yg dijual diantaranya tas, dompet, wadah gadget serta product yang lain yg didesain benar-benar unik. “Dunia saya seperti memanglah didunia fashion. Soalnya dahulu pernah akan buka usaha kuliner, namun gagal, ” papar dia.

Sumber : http :// jpmi. or. id

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top