You are here
Home > Peluang Usaha > Menangkap Peluang Bisnis Perlengkapan Taman

Menangkap Peluang Bisnis Perlengkapan Taman

Bisnis Perlengkapan TamanPerceraian ke-2 orangtuanya malah bikin Bernardo makin tangguh melakukan hidup. Punya kebiasaan Mandiri lantaran jauh dari orangtua, menggiringnya ke arah berhasil. Pada umur yg terbilang muda, Ardo telah mempunyai perusahaan produsen pot serta perlengkapan taman, dengan omzet beberapa puluh juta per bulannya.

Usaha ini dimulainya waktu tetap jadi mahasiswa semester dua. Berawal dari kegemarannya mendesain pot serta tanaman di taman rumahnya, pria yg akrab disapa Ardo ini merasa meyakini ada kesempatan bagus di bagian ini.

Dengan modal dari pengembangan tanaman yg ada di halaman rumahnya di perumahan villa Tamara, Ardo mengawali usaha ini. Dari hasil penjualan tanaman itu, sedikit untuk sedikit dia beli bahan untuk bikin pot.

Merasa langkah pemasarannya kurang efisien, lantaran cuma meliputi lebih kurang lokasi perumahan, Ardo mulai pikirkan lokasi baru yg strategis untuk bisnisnya. Kurang dari 1 tahun, pemuda asal Malang, Jawa Timur ini juga pindah, sesudah memperoleh lapak di pasar tanaman hias di Jalur Mayjend Soeprapto.

“Saya juga lihat, barang yg saya jual nyambung dengan komoditas pedagang lain di lokasi ini, ” tuturnya waktu didapati di gerai sekalian pabrik potnya. Lihat market share tanaman hiasnya lebih sempit di lokasi baru itu, dirinya lebih konsentrasi menghasilkan pot bunga serta hiasan pekarangan seperti air terjun buatan.

“Tapi saya tdk meninggalkan tanaman hias. Cuma saya kurangi lantaran disini telah banyak yg jual, ” tuturnya seperti ditulis Kalimantan timur Post.

Terus berkembang lantaran semakin tingginya pesanan, Ardo yg awalannya ikut bekerja berbarengan dua rekannya, saat ini sudah mempunyai empat karyawan. Lulusan Kampus Tujuh Belas Agustus (Untag) Samarinda ini, saat ini tidak lagi berkutat segera dengan beberapa produknya.

“Keempat karyawan saya datangkan segera dari Malang. Mereka telah mempunyai kekuatan di bagian ini, jadi tak perlu di ajarkan lagi, ” ucap sarjana hukum ini. Saat ini, Ardo cuma teratur membikinkan design untuk beberapa produknya.

Bila dipandang di area usahanya, memanglah tidak banyak pot maupun water wall yg ada serta tengah di buat. Itu lantaran perusahaannya semakin banyak menghasilkan barang menurut pesanan. “Saya cuma pajang sekedarnya saja di lapak, ” kata sulung dari empat bersaudara ini.

Dia menyebutkan, pemesan pot yg semakin banyak dari water wall, banyak datang dari lembaga pemerintahan sampai Corporate Social Tanggapanibility (CSR) perusahaan. Karya perusahaannya, telah menembus pasar sampai Bontang serta Sangatta.

Dengan periodeuan usaha yg mulai luas itu, Ardo telah berencana pembukaan cabang di Bontang. “Jadi agar saya yg menjemput pasar, agar mereka tak perlu jauh-jauh datang ke Samarinda, ” tuturnya.

Tak hanya usaha pekarangan ini, dia juga mempunyai usaha bebek petelur, dengan omzet yg terkadang sama besarnya. Saat ini, dia tengah merancang usaha baru untuk diwaralabakan. “Saya akan buka kedai teh. Seluruh telah siap, tunggulah perlengkapannya datang saja lagi, ” tuturnya.

Penyuka tembang-tembang Iwan Fals ini mengaku, beberapa besar pemasukan memanglah datang dari pesanan-pesanan yg omzetnya terkadang meraih Rp 100 juta. “Jarang ada yg seperti itu. Namun, kata dia, paling sedikit, omzet per bln. perusahaan ini berkisar di angka Rp 40 juta.

Untuk pot atau area air, Ardo membanderol harga pada Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu per unitnya. Sedang water wall, dihargainya paling murah Rp 4 juta rupiah. “Harga bergantung ukuran, bahan, serta tingkat kesusahan, ” jelasnya.

Dia menerangkan, bahan product memanglah tidak seluruh datang dari semen. Sebagian diantaranya ada yg di buat dari batu sendi, yg didatangkan segera dari Jawa Timur. “Harganya lebih mahal dari yg dari semen, ” ucapnya.

Empat th melakukan bisnis, saat ini Ardo mulai dihadapkan dengan persoalan cukup berat. Berbarengan lima entrepreneur tanaman hias di pasar tanaman hias itu, bekas teller bank swasta ini terancam digusur, lantaran lokasi mereka bakal jadikan pusat Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

“Kami ditawari lokasi baru, namun tempatnya kurang strategis. Kami bersedia geser, lantaran ini memanglah tempat pemerintah, asal, tdk jauh-jauh dari sini, ” ucapnya.

Lokasi yg dianggapnya telah cocok dengan komoditasnya itu, tdk gampang diperoleh di area lain. “Apalagi keadaan pasar sebentar lagi bakal bagus lantaran masuk musim pilkada, ” ujarnya.

Sumber : eciputra. com

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top