Keinginan daging kelinci di Indonesia nyatanya cukup tinggi. Tetapi pasokan atau suplai dari kelinci ini minim. Ini dapat jadi kesempatan usaha untuk yg berkeinginan mengawali usaha baru.
“Pemain kelinci tahu supply kurang, ” papar Ketua Himpunan Penduduk Perkelincian Indonesia (Himakindo) Yono C. Raharjo, Jumat (25/1/2013).
Yono yg juga Peneliti di Balai Riset Ternak Puslitbang Peternakan Bogor menuturkan mengapa tetap sedikit orang menentukan beternak kelinci. Menurut dia, usaha ternak kelinci unik serta tidak sama dengan usaha ternak yang lain seperti sapi, kambing, atau unggas.
“Kalau orang melacak daging kelinci (pasokan) 20 kg dengan cara berkepanjangan pasti tidak ada yg suplai. Bila keinginan ada, suplai tak ada. Terkadang ada yg mempunyai suplai bingung jualnya, ” imbuhnya.
Karenanya untuk solusinya, Yono menyampaikan bakal di buat kampung atau komune industri kelinci di Indonesia supaya dapat meringankan penjualan serta pengembangan kelinci di Indonesia.
Di sampaikan Yono, pada pertengahan 2012 lalu, pemerintah mulai mengembangkan rencana kampung kelinci di lima lokasi Indonesia. Nanti dengan rencana kampung kelinci itu, bakal dihasilkan banyak nilai makin, mulai product turunan seperti bakso, sosis, cinderamata, mantel, syal, serta pupuk dari kotoran.
“Kita membangun industri berbasisi grup. kelompoknya diberdayakan. Gunanya sangat banyak, ” ujarnya.
Pada mulanya Menteri BUMN Dahlan Iskan dulu menyampaikan, dengan mempunyai 50 ekor kelinci, maka sama juga seseorang memiliki pendapatan sebesar Rp 2 juta per bln.. Tetapi Dahlan belum menyampaikan, BUMN apa yg bakal di minta untuk membesarkan peternakan kelinci ini.
Hari ini, Menteri Pertanian Suswono untuk kesekian kalinya mencanangkan gerakan makan daging kelinci. Hal semacam ini sbg usaha diversifikasi pangan daging tak hanya sapi, daging sapi harga nya saat ini makin mahal.
“Ini krusial (persoalan daging sapi) cuma di Jabodetabek yg lain tak ada persoalan. Ini kita bakal galakkan kelinci, ” ungkap Suswono selesai acara APEC Senior Official Meeting 1 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Jumat (25/1/2013).
Yono dulu memaparkan masalah kesempatan usaha kelinci ini. menurut dia, dalam satu tahun seekor induk kelinci dapat membuahkan sekurang-kurangnya 40 kg bobot hidup pada pola tradisional serta 120 kg pada pola intensif.
Sumber : Jaringan entrepreneur Muslim Indonesia