Usaha jual minuman fresh tetap mempunyai pasar yg besar. Pasalnya, iklim tropis di Indonesia mengakibatkan beberapa orang membutuhkan minuman fresh sbg pelepas dahaga. Maka, banyak bermunculan gerai yg tawarkan sajian itu. Satu diantaranya Warung Gerobax garapan Yoppi Kurniawan Susanto di Jember, Jawa Timur.
Pada awal berdiri th. 2009, ia tetap berjualan dalam booth. Product yg di tawarkan berbentuk kopi, teh, kopi latte serta jelly yg dikemas sampai jadi 100 varian rasa. Contohnya, coffe latte blend, fruitty coffee, krim blend latte, jelly latte serta teh tarik. “Harga jualnya berkisar Rp 3. 000 sampai Rp 7. 000 per gelas, ” tutur Yoppi.
Nah, dari awal 2011, ia menambah varian product, yakni dengan jual makanan. Tujuannya untuk mengerek omzet. Makanan yg di tawarkan berbentuk spaghetti, chicken teriyaki, roti bakar, jagung manis, serta tahu krispi. Harga nya relatif terjangkau, yaitu berkisar Rp 6. 500 – Rp 9. 000 per porsi.
Dari itu juga, Yoppi mulai tawarkan paket kemitraan Warung Gerobax. Ia mengklaim, sekarang ini mempunyai 322 mitra yg beberapa besar menyebar di Pulau Jawa.
Ada dua paket investasi yg di tawarkan, yakni booth serta kedai. Paket booth dibagi empat varian, yakni dengan investasi Rp 4, 5 juta, Rp 6 juta, Rp 9, 5 juta, serta Rp 12 juta. Perbedaan ke empatnya dari ukuran booth serta jumlah product yg dijual. Tak hanya booth, mitra memperoleh bahan baku, peralatan, seragam, serta kursus karyawan. Sesaat, paket kedai senilai Rp 65 juta. Calon mitra mesti mempersiapkan area sekurang-kurangnya 30 mtr. persegi.
Paket ini telah terhitung cost renovasi, bahan baku awal, peralatan kerja, kursus karyawan, serta booth ukuran semakin besar.
Yoppi berikan kebebasan untuk mitra untuk menaikkan harga jual product, sesuai cost operasional mitra.
Balik Modal 5 Bulan
Ia memperkirakan, mitra dapat mencapai omzet lebih kurang Rp 6 juta – Rp 17 juta 1 bulan untuk paket booth. Namun paket kedai dapat memperoleh omzet Rp 45 juta per bln..
Bila tujuan keuntungan bersih 30% terwujud, mitra dapat balik modal dalam lima bln.. Tetapi, itu belum mempertimbangkan cost sewa area. Pihak pusat tdk memungut cost royalti serta franchise fee dari mitra.
Pengamat waralaba Erwin Halim menilai, market share usaha makanan serta minuman kelas menengah ke bawah sebenarnya cukup menjanjikan. Bila makanan yg dijual merakyat, penjualannya dapat cepat, hingga dapat kembali modal lebih cepat.
Ia juga lihat keunikan dari nama Warung Gerobax. Menurut dia nama itu sama dengan jajanan yg dijual di warung gerobak, hingga pantas dipertahankan. Tetapi, ia menilai, yang memiliki kemitraan kurang berkelanjutan dengan product yg di tawarkan. ” Nama merknya tradisional, namun jual spaghetti hingga chicken teriyaki, itu kurang searah, ” tutur Erwin.
Maka, ia merekomendasikan, mitra konsentrasi mengeksplor product makanan tradisional, atau yg bukan hanya datang dari Eropa ataupun Jepang. ” Bila menunya tdk konsentrasi, diferensiasi product justru jadi tdk bermanfaat, ” tambah Erwin.
Sumber : kontan. co. id