You are here
Home > Kisah Sukses > Kreasi Roti Bekatul yang Awet Tanpa Pengawet

Kreasi Roti Bekatul yang Awet Tanpa Pengawet

Roti-BekatulMahasiswa Kampus Surabaya (Ubaya) temukan roti tahan lama tiada bahan pengawet. Roti bekatul yg bernama sourdough atau roti asam ini memiliki kandungan protein nabati untuk pengidap autis.

Roti asam ini memperoleh Juara Favorit dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Yogyakarta, Juli lalu. Roti karya mahasiswa teknobiologi tersebut terinspirasi dari kehidupan kos mahasiswa.

” Saya terinspirasi dengan teman- rekan kos yg kerap sarapan roti, ” kata Febriani Valentine seperti ditulis Harian Sekitar Indonesia.

Febri mengaku kasihan dengan temannya, lantaran roti yg dimakannya memiliki kandungan pengawet yang disebut bahan kimia negatif untuk tubuh. Sesudah di teliti, roti yg beredar di pasaran sesudah di teliti memiliki kandungan gluten (protein dari tepung terigu) tinggi, hingga tdk bisa dikonsumsi oleh anak-anak pengidap autis.

Roti awet tiada bahan pengawet itu kaya serat serta protein nabati. Tepung yg mereka pakai yaitu campuran bekatul (kulit ari beras) serta kacang tunggak. Penelitian roti ini dikerjakan sepanjang 1 tahun. Kesusahan yg mereka hadapi yaitu mencari pengganti ragi sbg pengembang yg pas untuk ke-2 type tepung yg dipakai. Sampai selanjutnya, ragi yg pas yaitu ragi impor dari Amerika.

Hambatan lain yaitu mahal serta lamanya menguji tiap-tiap kandungan yg ada dalam roti seperti kandungan serat, lemak dan proteinnya. Untuk menangani mahalnya cost penelitian, Febri serta teman-temannya mengambil keputusan untuk mengajukan hibah PKM-P (Program Kreatifitas Mahasiswa-Penelitian). Tiga bln. sesudah diserahkan, memperoleh jawaban dari Dikti.

” Lumayan sesudah memperoleh hibah dari Dikti, kocek yg kami mengeluarkan sekelompok tdk terlampau berat. Mahal ini lantaran kita mesti menguji kandungan roti sourdough di laboratorium diluar Ubaya, ” ungkap Febri.

Kemudian, Febri berbarengan timnya berkemauan ikuti Pimnas. Persaingan mulai dikerjakan, sekira 30 tim tergabung dalam arena bergengsi kelompok umur mahasiswa nasional ini. Waktu presentasi di depan dewan juri inilah Roti sourdough menyabet Juara Favorit.

” Kami presentasi dihadapan juri di hari paling akhir kelas paling akhir serta jam paling akhir, hingga tantangan untuk saya untuk bikin presentasi semenarik barangkali. Tak tahu mengapa sebagian waktu sesudah presentasi seluruh juri tertawa mendengarkan logat saya bicara. Tuturnya terlampau Suroboyoan. Diluar itu argumen dewan juri mengambil keputusan roti sourdough jadi juara favourit lantaran idenya orisinil, ” ungkap Febri.

Sumber : eciputra. com

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top