Indonesia banyak mempunyai beberapa makanan rumahan yang di proses dari hasil kebun sendiri. Sayangnya, beberapa makanan rumahan ini tetap mempunyai nilai jual yang kecil, karena gengsinya yang dikira kurang tinggi.
Tetapi, Dewa Suprapte lihat ada makanan murahan yang dapat naik derajatnya bila di proses dengan tambah baik. Makanan itu, yaitu ubi ungu. Lalu di proses jadi apa ubi ungu itu, hingga bisa membuahkan nilai lebih yang tinggi?
Dewa menuturkan, ubi ungu memanglah bisa di buat jadi berbagai macam makanan, seperti keripik juga bakpao. Tetapi, beberapa orang yang konsumsi, bakal cepat jemu dengan makanan itu. Oleh karena itu, dia juga menyulap ubi ungu itu jadi wine.
Dia menceritakan, dia sudah mempelajari ubi ungu ini, kurang lebih 10 th. Menurut dia, memanglah diperlukan sistem yang cukup lama untuk riset ini. Pasalnya, bila tergesa-gesa memastikan, maka nilainya kecil.
Bila kita proses menjadi keripik atau makanan lain, itu nilai imbuhnya kecil, serta orang pasti cepat jemu. Namun bila kita jual jadi wine, dia dapat naik kelas, dikutip dari Okezone.
Dewa meneruskan, ubi ungu diambil, karena mempunyai atusan yang tinggi. Menurut riset yang dia kerjakan bekerja sama juga dengan Universitas Udayana, ubi ungu nyatanya mempunyai peran utama dalam hal dalam kesehatan.
Dampak kesehatannya itu baik untuk menurunkan kolesterol darah tinggi, serta kata orang yang telah konsumsi dapat menambah vitalitas. Tuturnya sih gitu, jelasnya sembari tertawa.
Di samping itu, ubi ungu ini dapat baik untuk kaum wanita. Menurut penelitian yang dikerjakannya, ubi ungu memanglah baik dalam menghindar kanker. Golongan wanita agar mulus, serta dapat untuk menghindar kanker payudara (servik), kebetulan memanglah kita cermat khasiat kesehatannya seperti itu, jelasnya.
Produksi Rumahan Berteknologi Tinggi
Dewa meneruskan, wine ubi ungu ini tercetus saat dia tengah kuliah di Jepang. Waktu itu, dia lihat ada ubi yang dirubah jadi minuman mengandung alkohol, yaitu soju. Walau demikian, dia tidak mau usaha minuman itu cuma bisa dikonsumsi saja, tetapi juga bermanfaat dalam segi kesehatan.
Dia juga berinisiatif meningkatkan ubi ungu itu memakai produksi rumahan serta juga memakai beberapa bahan dari dalam negeri untuk berikan rasa alkohol pada ubi ungu itu.
Fragmentasi kebetulan saya kembangkan dengan ragi yang saya buat sendiri dari lokal, saya isolasi dari pisang, jadi lebih untung. Lantaran umumnya ragi itu pada impor, dari Eropa atau dari tempat mana, namun saya mempunyai ragi sendiri, jadi kita dapat membuat nilai lebih lagi, terang dia.
Dia meneruskan, karenanya ada produksi ini, maka dia juga dapat mempekerjakan beberapa petani yang spesial menyuplai ubi ungu. Bila umumnya dijual ke pasar Rp2. 000 per kilogram, kita dapat beli tiga kali lipatnya. Jadi agar dia suka, serta kita juga kan menolong petani, dari pada kita beli di pasar, harga nya sama namun yang bisa untung bukan hanya si petani. Namun, kita sampaikan juga dia untuk menanam ubi ungu yang mutunya bagus, jadi kita didik juga, terang dia.
Menurut dia, dibutuhkan 1, 5 kilogram ubi ungu untuk bikin sebotol wine ubi ungu. Adapun bibit yang ditanam, adalah bibit asli dari daerah Badung, Bali, yang lalu di kembangkan. Untuk kemampuan produksi, kita mempunyai 15 kepala keluarga (kk) petani, imbuhnya.
Dewa menuturkan, memanglah awal penjualan itu, wine ini cuma beredar melalui dokter yang mempunyai klinik. Tak heran bila beberapa pengagum wine itu umumnya yaitu pakar kesehatan seperti dokter.
Costumer kita umumnya dokter. Ada 200 lebih di Udayana, serta mereka tersebut yang jadi berlangganan kita, di Bogor juga ada, di ITB. Jadi selesai praktik usai mereka minum 1-2 seloki agar tidur nyenyak, lantaran beberapa dokter itu sulit tidur. Itu bagus untuk kesehatan, asal janganlah satu botol saja, ungkap Dewa.
Usahanya juga tak percuma, wine ubi ungu pada akhirnya dilirik oleh seseorang distributor yang tertarik untuk jadi distributor tunggal wine ubi ungu, yaitu PT Duku Lestari. Dari situ, wine ubi ungu juga dikemas lebih menarik, serta memperoleh sertifikasi dari Tubuh Pengawas Obat serta Makanan (BPOM).
Wine ini juga pada akhirnya tak akan diedarkan di Pulau Bali saja, tetapi juga beredar di Pulau Jawa serta Pulau Sumatra. Menurut dia, dengan harga awal Rp70. 000 distributor itu bisa jual sebotol wine ubi ungu di kisaran Rp110. 000. Juga ada yang hingga Rp250. 000, bergantung tempatnya, tuturnya.
Dengan begitu, dia juga dapat memperoleh keuntungan sampai beberapa ratus juta. Walau demikian, keuntungan itu juga mesti dipangkas karena ada pembayaran cukai serta PPN yang juga mahal. Memanglah sesudah jadi wine gengsi memanglah lebih tinggi, namun ongkos tambah lebih mahal. Yang utama, berbahan yang disebut murahan itu mungkin saja barang mahal, sesudah kita sulap kastanya jadi tinggi, papar dia.
Dewa meneruskan, memanglah waktu ini telah ada distributor tunggal, tetapi dia mengharapkan ada distributor yang lain dari daerah untuk pasarkan product ini. Dengan begitu, maka produksi ini bisa populer, serta dapat menembus pasar Asia. Harapan saya untuk Asia itu pas, lantaran alkoholnya rendah, kan tak hingga 5 %, jadi saya mau wine ubi ungu ini tembus pasar Asia, celotehnya.
Menurut Dewa, dia bukan sekedar bereksperimen melalui wine, tetapi juga dalam wujud minuman yang lain. Hal semacam ini dikerjakan untuk berikan variasi, untuk beberapa mereka yg tidak mau suka pada wine. Kita dua th. lalu juga meningkatkan sirup, namun lantaran sirup manis kita hentikan, lantaran takutnya jadi terkena penyakit gula, jelasnya.
Tidak sama dengan wine yang saat ini sudah memperoleh distributor resmi, juice ubi ungu ini tetap murni produksi rumahan. Oleh karenanya, produksi juice ubi ungu ini dapat tetap benar-benar terbatas. kita mempunyai 30 orang pegawai. Kita dapat produksi juice itu sekira itu 6. 000 botol, namun saat ini kita turunkan, cuma 3. 000 botol, bila wine dapat hingga 10. 000. Ini semua bergantung pasar, kata dia.
Dewa menuturkan, diperlukan sekira 1 kilogram ubi ungu untuk bikin sebotol besar juice ubi ungu itu. Juice itu lalu di pasarkan dengan harga Rp75. 000 untuk botol besar, untuk botol kecil dia membanderol harga Rp30. 000.
Dia memberikan, juice ubi ungu ini dapat sudah memperoleh sertifikat dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Juice ubi ungu ini, didistribusikan segera dari dia. Dari saya bila botol kecil itu kan Rp15. 000, jadi bila ada yang mau turut jual product ubi ungu ini dapat hubungi saya. Lantaran lewat cara ini lebih praktis dibanding dengan saya simpan di took, tukas dia.