Masa digital yang berkembang cepat dalam satu tahun lebih paling akhir ini berikan kesempatan untuk bermacam usaha. Penyedia layanan agensi juga makin luas pasarnya dengan kemunculan dunia digital.
Kesempatan ini juga yang di tangkap Anantya Van Bronckhorst waktu membangun Think. Web, untuk agensi digital pada th 2004 silam. Berbarengan seseorang rekannya, Ramya Prajna Sahisnu, wanita yang th ini genap berumur 34 th ini meniti Think.
Awal mulanya Anantya memanglah bekerja di suatu rumah produksi. Di perusahaan itu, Anantya mengatur divisi baru, digital agensi, berbarengan Ramya yang bertindak untuk situs designer. “Semua kami lakukan sendiri, dimulai dari mencari klien, bikin proposal, pitching, bikin situs, maintenance, serta yang lain, ” kenangnya.
Karena usaha keras, mereka senantiasa meraih tujuan yang ditargetkan perusahaan. Sayang, perusahaan tidak berikan kesempatan untuk meningkatkan divisi baru itu. “Bisnis ini memanglah tidak cocok dengan core business mereka untuk production house yang lebih konsentrasi menggarap iklan tv serta yang lain, ” terang Anantya. Maklum, waktu itu, lebih kurang th 2002 sampai 2004, usaha tv tengah naik daun.
Sebaliknya, sesudah terjun ke usaha digital agensi, Anantya malah lihat kesempatan yang cukup besar di usaha digital agensi. “Saat itu, format digital tetap baru. Namun, banyak perusahaan telah lihat potensi promosi digital, ” terang dia. Dari situ, Anantya mengambil keputusan untuk membangun usaha sendiri di bagian digital agensi.
Dikarenakan belum mempunyai tabungan yang cukup untuk modal, Anantya juga tawarkan proposal bisnisnya ke beberapa investor. “Di situ saya juga belajar sendiri, melewati buku-buku perihal pembuatan proposal untuk membangun usaha dengan menggandeng investor, ” cerita Anantya.
Sampai pada akhirnya, beberapa investor, tak terkecuali owner perusahaan tempatnya bekerja tertarik menanamkan modalnya di usaha digital agensi. Dengan modal sejumlah Rp 250 juta Anantya juga buka kantornya sendiri di lokasi Grand Wijaya, Jakarta Selatan, akhir 2006.
Waktu awal berdiri, perusahaan juga tetap bernaung dalam bendera usaha investor. Baru pada April 2007, Anantya memisahkan diri serta membuat tubuh hukum Think. Web, yaitu PT Thinksmart Inspirasi Brajendra.
Dalam bisnisnya, Think. Web sediakan jalan keluar komunikasi dalam wujud digital. Tak hanya bikin situs untuk klien, mereka juga membuat promosi serta komunikasi dalam wujud digital untuk klien.
Lantaran usaha ini tergolong baru serta persaingan tetap longgar, perkembangan Think. Web benar-benar cepat. Anantya katakan, perkembangan dapat meraih 70% per th.
Sebagian perusahaan sebagai kliennya, diantaranya Aqua, Diageo, Unilever, Acer, sebagian perusahaan rokok serta yang lain. Juga, diantara mereka ada menjalin kerja sama periode panjang, yaitu dari 2009 sampai saat ini.
Tetapi, lantaran belum banyak pemain yang terjun di usaha ini, Anantya juga mesti rajin mengedukasi pasar. “Setiap datang ke klien, kami senantiasa berikan penjelasan terutama dahulu masalah digital agensi ini, ” katanya.
Utang Baik
Perjalanan Think. Web yang mulus bukan hanya artinya tidak ada hambatan untuk Anantya. Dua th menyandang status untuk karyawan, Anantya belum memahami cara mengelola arus kas perusahaan.
Alhasil, di saat-saat awal usaha, ia terpaksa mesti berutang untuk tutup kas perusahaan. “Paling sulit melindungi arus kas saat membayar tunjangan hari raya, ” kata dia.
Anantya yang tidak punya kebiasaan meminjam duit juga terpaksa meniti usaha itu untuk melindungi arus kas perusahaanya. “Tapi, saya belajar nyatanya ada utang baik, ya. Ini yaitu utang yang ada rencana pengembaliannya, hingga saya dapat konsentrasi pada perusahaan, ” papar Anantya. Maklum, walau diatas kertas arus kas positif, dapat jadi negatif lantaran termin pembayaran dari klien yang mundur.
Tidak cuma itu, karena usaha ini tetap baru, tenaga kerja yang ada benar-benar rawan dibajak perusahaan lain. “Padahal, satu diantara poin utama dalam usaha layanan seperti ini terdapat pada sumber daya manusianya, ” serunya.
Ia juga membuat beragam nilai lebih, agar karyawan nyaman serta suka bekerja. Lulusan Ilmu Komunikasi UI ini bikin sebagian terobosan, seperti teratur mengadakan seminar kecil untuk berbagi, buka kesempatan untuk karyawan untuk jadi pengusaha serta yang lain.
Dari beragam divisi baru, Think. Web sukses membuat usaha baru. “Dari divisi itu, mereka kami challenge untuk berkembang serta berdiri jadi sister company Think. Web, ” terang dia. Waktu ini, Think. Web juga telah mempunyai sebagian cabang usaha, seperti Wooz. in yang disebut usaha penelitian serta pengembangan, game developer, usaha public relation serta yang lain.
Dengan pertambahan cabang usaha, Anantya juga mempersiapkan holding perusahaan, yang dinamakan Pranala. “Holding ini bakal membawahi Think. Web beserta empat sister company, ” katanya.
Saat ini, dari enam orang sebagai tim pendiri Think. Web, jumlah karyawan telah berkembang jadi lebih kurang 100 orang. Perusahaan juga dapat membukukan omzet sampai beberapa puluh miliar tiap-tiap th.
Anantya juga lihat usaha agensi digital ini tetap selalu berkembang karena porsi perusahaan untuk kampanye digital tetap kecil. “Sejak 2010, perkembangan semakin cepat lantaran pasar siap serta media sosial alami booming, ” kata dia optimistis.