Minuman bersoda seperti Coca-cola barangkali jadi pilihan nomer satu didunia. Tetapi itu tak berlaku diIndonesia yang nyatanya mempunyai product minuman lokal andalan sendiri, yaitu Teh Botol Sosro, yang dapat dibuktikan dapat berkompetisi dengan minuman punya perusahaan multinasional.
Lalu apa kunci kesuksesan Teh Botol Sosro yang mereknya juga tak di kenal dunia?
Seperti diambil dari Branded Noise, Managing Partner Brandgym di Asia, Prasad Narasimhan mengungkap, kiat pemasaran adalah kunci kesuksesan Teh Botol Sosro dalam merebut perhatian beberapa besar customer Indonesia.
Dapat dibuktikan sepanjang 80 th ada di Indonesia, Coca-cola terdaftar jual 80 juta dus, dan volume penjualan Teh Botol Sosro sejumlah 2 x lipat di atasnya.
Hebatnya, minuman asli Indonesia itu juga bukan hanya sejenis minuman bersoda. Teh siap minum yang di sajikan dalam botol ini jadi favorite orang banyak Indonesia cuma dalam kurun saat kurang dari satu tahun.
Menurut Prasad, produsen teh botol Sosro ini mendekatkan merk pada orang sesuai dengan tiga kebiasaan serta rutinitas masyarakat Indonesia. Pertama, orang di Tanah Air makan sekian kali dalam satu hari, terhitung makanan berat serta camilan.
Selanjutnya, kebanyakan orang Indonesia mempunyai budaya minum teh yang kuat. Paling tidak waktu tengah makan, umumnya masyarakat Indonesia kerap minum minuman jenis ini.
Dengan 3 dasar tadi, lahirlah tagline ” Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro, ” menurut Prasad yang juga adalah ahli kiat merk, tagline itu simpel namun padat serta terang.
Melalui tagline itu, orang Indonesia terasa terdorong untuk memilih Teh Botol Sosro untuk minuman pendamping untuk makanan apa pun keseharian.
Menurut penilaian prasad, Coca-cola cuma diminum pada peristiwa spesifik seperti Natal, th baru, Lebaran, serta di Ramadhan.
Dari 2006, Teh Botol Sosro selalu menambah kiat pemasarannya dengan dengan cara berkelanjutan menyebarkan merk itu melalui beragam media.
Di samping itu, disibakkan Prasad, Teh Botol Sosro juga ada penuhi beragam tempat makan serta restoran cepat saji seperti KFC & McDonald’s.
Uniknya, walau sudah menggandakan sistem pemasarannya, product minuman lokal itu tidak sempat merubah tagline-nya.
Diterangkan Prasad, beberapa orang tak terlampau menonjolkan kiat pemasarannya. Walau sebenarnya seperti yang dicontohkan minuman lokal itu, pemasaran adalah kunci utama pendobrak keberhasilan penjualan.