You are here
Home > Kisah Sukses > Kesuksesan Lena Dalam Bisnis Kantor Siap Pakai

Kesuksesan Lena Dalam Bisnis Kantor Siap Pakai

Bisnis Kantor Siap PakaiLena Thong memanglah bukan orang baru di usaha penyewaan area kantor (service office). Dari lama, Lena telah menekuni dalam usaha property. Karena pengalamannya dalam bagian ini juga, satu diantara perusahaan service office asal Hong Kong memintanya jadi center manager di Plaza Business Center, Jakarta pada 1998.

Sampai delapan th lalu, waktu dia lihat keperluan ruang-ruang kantor makin besar, Lena mengambil keputusan untuk melakukan bisnis sendiri. Lena meyakini, usaha ini akan berkembang di dalam perkembangan ekonomi Indonesia yang selalu melaju.

Terlebih, delapan th menekuni usaha ini, dia benar-benar mengerti seluk-beluk usaha serviced office atau kantor siap pakai. Dimulai dari menyewa area atau lantai dari yang memiliki gedung, renovasi area kantor, serta mencari pasar. “Saya juga telah mempunyai jaringan yang kuat dengan owner gedung serta client sebagai pasar serviced office, ” papar Lena.

Memulai Bisnis Sewa Kantor Siap Pakai

Dengan modal Rp 3 miliar hasil patungan dengan seseorang mitra, Lena membangun Marquee pada 2006. Dia merekrut lima karyawan untuk mengelola usahanya. “Saya bergerak sendiri, mulai jadi marketing, accounting, serta yang lain, ” kenang wanita yang menamatkan kuliahnya di York University, Toronto, Kanada pada 1994 silam ini.

Area kantor pertama yang ia sewa terdapat di suatu lantai Mayapada Tower. Luasnya 950 m². “Saat itu Mayapada merupakan salah satu gedung perkantoran bergengsi di Jakarta, ” tutur dia.

Karena pengalamannya, Lena tahu benar area kantor seperti apa yang di idamkan client. Dia juga tidak sembarangan menentukan gedung perkantoran yang bakal disewa. “Saya cuma menentukan iconic building di satu lokasi, ” kata dia.

Di samping itu, dengan pilihan gedung yang pas, Lena mengharapkan dapat bangun brand Marquee sepadan dengan perusahaan serviced office yang dikelola asing, sebagai pesaingnya disini. Asal tahu saja, waktu itu, Lena yaitu entrepreneur lokal pertama yang melakukan bisnis penyewaan kantor.

SDM Utama

Perkiraan Lena, bahwasanya pasar penyewaan kantor siap pakai tetap besar tidak salah. Usaha Marquee jalan lancar seperti tidak menjumpai hambatan bermakna. Dari Mayapada, Lena selalu buka area perkantoran di gedung yang lain. Tidak lupa, dia menempatkan tujuan, yaitu buka satu gedung tiap-tiap th. “Kami senantiasa mempunyai rencana dari tiga th sebelum saat buka kantor baru, ” terang dia. Tidak heran, karena ekspansi ini, nama Marquee juga semakin di kenal.

Tak hanya kantor sewa, Lena juga mengambangkan virtual office serta area konferensi. Dia juga berinovasi dengan bikin Marquee Convention Center, meeting room berkapasitas 300 orang pada 2009. “Kami berikan jalan keluar komplit untuk perusahaan, ” tutur dia.

Area kantor siap guna yang di tawarkan Marquee dimulai dari luas 10 m² sampai 80 m². Lena menjelaskan, hampir  sampai 70%, dari clientnya yang menyewa adalah perusahaan asing. “Mereka beroperasi di sektor info tehnologi, perwakilan perusahaan obat-obatan dari luar negeri, yang tidak mempunyai banyak karyawannya disini, ” kata Lena.

Maklum, area kantor siap pakai ini pas untuk usaha dengan jumlah karyawan sampai 20 orang. Bila jumlah karyawan sedikit, perusahaan bakal memikirkan lagi untuk bangun kantor sendiri.

Hingga saat ini, area perkantoran Marquee telah seluas satu hektare serta menyebar di sembilan lokasi gedung perkantoran terkenal. Diantaranya, Menara Karya, Talavera Office, Cyber2 Tower, Equity Tower, Sovereign Plaza, Pondok Indah Office Tower, Alamanda Tower, serta Talavera Office Suite.

Tidak cuma dari bertambahnya area kantor, perkembangan Marquee yang cepat juga adalah hasil pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik. Lena mengerti, untuk sisi dari usaha layanan, SDM mesti memperoleh training yang baik. “Ini tantangan paling besar untuk saya, untuk mempersatukan persepsi, ” terang dia.

Lena juga rajin berikan training pada karyawannya, masalah bagaimana hadapi client serta berikan servis yang memuaskan. Dia juga bikin standard karyawan Marquee, agar client temukan servis yang sama saat masuk ke tiap-tiap kantor Marquee. “Saya mau Marquee mempunyai nilai plus di mata client, ” terang Lena. Saat ini, untuk melayani beberapa ribu clientnya, Lena mempekerjakan 94 karyawan.

Untuk membuat value foundation untuk Marquee, Lena juga membuat suatu budaya kerja, yang ditranslate dalam EIFIT, kependekan dari Excellent, Innovation, Flexible, Integrity, serta Team Work.

Ke depan, Lena mau meningkatkan Marquee ke luar Jakarta. Waktu ini, Bali jadi tujuan paling dekat untuk pembukaan area kantor gunakan selanjutnya. “Saya tengok, keinginan kantor siap pakai disana punya potensi juga, ” katanya.

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top