Dengan bekal kreatifitas serta ketekunan, Halim Wibowo Santoso berhasil jadi entrepreneur kue dibawah bendera HW Bakery. Pria asal Situbondo, Jawa Timur ini menghasilkan bermacam roti, kue serta donat dengan bahan baku utama ubi jalar.
Inspirasi bisnisnya ini sendiri diperolehnya dari ketidak sengajaan waktu Halim melihat serial kartun anak Kura-Kura Ninja. Di serial itu ada tokoh yang namanya Donatello. ” Seperti nama tokoh kartun itu, saya juga terpikir buat donat berbahan telo (donat ubi jalar), ” katanya.
Dari awalannya sebatas coba-coba, nyatanya usaha Halim makin menanjak. Waktu ini, Halim menghasilkan 50 varian kue, roti serta donat memiliki bahan ubi jalar. Harga nya relatif terjangkau dimulai dari Rp 3. 000 sampai Rp 4. 000 per buah. ” Seluruhnya memiliki bahan baku ubi jalar, ” klaimnya.
Halim menyampaikan, dengan memakai ubi jalar untuk bahan baku utama, product kuenya mempunyai sebagian kelebihan yg tidak dipunyai pesaing. Diantaranya, donat ubi teksturnya lebih lembut serta tahan lama. ” Yang paling unik, warna roti, kue serta donatnya, bukan hanya putih namun kuning, ” katanya.
Sedang dari sisi rasa, donat ubi dinilai lebih gurih di banding pada product lain. Ia juga mengklaim, rasa manis yang dihasilkan lebih enak lantaran ada cita rasa alami dari ubi jalar.
Tak hanya donat, dia juga mengklaim menghasilkan roti sehat, yakni kombinasi gandum serta ubi jalar. ” Ini aman dikonsumsi untuk pengidap jantung atau kolesterol, ” imbuh pria lulusan Fakultas Tehnologi Pangan Universitas Widya Mandala Surabaya, ini.
Untuk keperluan produksinya itu, Halim memperoleh pasokan bahan baku dari daerah Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Satu bulan ia dapat pesan 500 kilogram (kg) ubi jalar. Bahan baku sejumlah itu bisa membuahkan seputar 1. 500 sampai 2. 000 roti, donat serta kue.
Semua kue hasil produksinya di pasarkan di gerai kue yang kepunyaannya. Waktu ini Halim mempunyai dua gerai HW Bakery yang berlokasi di Situbondo serta Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut dia, pelanggan kuenya dari seputar dua kota itu. Waktu ini ia memanglah menyasar pelanggan yang datang dari kelompok menengah ke bawah. Walau begitu, ia telah dapat memperoleh omzet sampai seputar Rp 100 juta per bln. Terutama waktu hari raya serta hari besar keagamaan tiba, omzetnya dapat meroket meraih Rp 150 juta per bln.
Atas usaha keras serta kreativitasnya ini, Halim juga dipilih untuk finalis nasional Entrepreneur Muda Mandiri dari Bank Mandiri kelompok boga pada 2010. Krena masuk finalis, Halim diberikan bantuan kredit Rp 15 juta. ” Program itu memanglah ditujukan untuk usaha yang belum mempunyai badan hukum, belum bankable, ” katanya.
Tetapi saat ini kondisinya telah tidak seperti dulu. Dari Mei 2013 lalu, Halim sudah membuat badan usaha bernama UD Halim Makmur Sentosa. Dengan membangun ini, bisnisnya juga saat ini semakin maju. ” Saat ini usaha saya telah penuhi segi legalitas serta mempunyai jati diri, ” katanya.
Meski begitu, ia mengakui perjalanan usahanya tak senantiasa mulus. Ia mesti hadapi beragam halangan dalam meniti usaha itu.
bisa kah magang disitu