You are here
Home > Tips Pengusaha > KeSETIAan Modal Penting Sebuah Kesuksesan

KeSETIAan Modal Penting Sebuah Kesuksesan

Modal Penting Sebuah KesuksesanSemula ini yaitu satu diantara area camilan atau gorengan area jual gorengan yg benar-benar populer di Bandung. Terdapat di Jalur Cendana, di belakang Taman Pramuka Bandung. Area yg lumayan gampang dijangkau jika berurusan dengan serba serbi angkot di bandung, lantaran terdapat di pusat kota. Pemiliknya yaitu Pak Yusuf Amin (53), yg sudah meniti usaha ini dari th. 1977. Tiap-tiap tipe gorengan dia jual senantiasa dijual habis.

Pelanggannya datang dari beragam tipe orang, tiap-tiap tingkat. Serta apakah Anda ketahui, beliau mempunyai pendapatan lumayan serta memperoleh 3-4 juta rupiah /hari, atau lebih kurang sekian rupiah per bln.! Lumayan bukan hanya. Sesungguhnya bukan hanya lumayan namun, wuih gede! Besar, bukan hanya main! Sekedar hanya dagang gorengan. Siapakah Yusuf Amin? Serta kenapa memerlukan saat relatif 40 th setia di bagian gorengan?

Usaha yaitu suatu hal dimana Anda setia dengannya. Usaha tidaklah aji mumpung mumpungan. Mereka yg di pengaruhi oleh sistem aji mumpung kelak bakal senantiasa mengerti bahwasanya dirinya tidak berbasis, tak kemana-mana serta tak di mana-mana. Sudah pasti seorang pedagang avonturir bakal berkilah, kenapa tak bisa mengurus hal yg serba pasti serta beruntung, kenapa tak bisa coba peruntungan dari semua bidang.

Hmm.. untuk hal semcam ini Anda butuh kiranya membaca pepatah China, “Ambil seluruhnya, tidak terambil semuanya. ” Pepatah itu didasarkan pada cerita seorang pandir yg temukan area harta karun, ada tongkat emas, ada mahkota emas, ada perisai emas, kantungnya cuma muat satu barang, namun keserakahan menghantam siapapun, dia ambillah seluruhnya. Kantungnya tak kuat menahan beban, saat tiba di titian kantungnya terjatuh ke arah sungai, hanyut menghilang pada arus deras. Sang pandir tak ikhlas, turut terjun mengambilnya, namun emas itu terlampau berat di air, selanjutnya si pandir lenyap di balik air, mati, serta tenggelam.

Tangan ada dua, yg satu untuk berkerja, yg satu lagi untuk menyangga kerja. Anda tak dapat mengambil seluruh pekerjaan cuma lantaran ada kesempatannya. Anda mesti konsentrasi. Tersebut yg dikerjakan oleh pak Yusuf Amin. Dari Cirebon, area yg memanglah melahirkan gabungan ketangguhan serta kerendahhatian. Ketangguhan khas orang Jawa, serta kerendahatian khas orang Sunda. Berpadu pada diri Yusuf Amin.

Awalannya lantaran kesusahan musim bertani. Yusuf muda mengambil keputusan untuk merantau ke Bandung serta meninggalkan istrinya yg tengah hamil tua. Di sana dia menginap dirumah kakak sepupunya di Cihaurgeulis. Awalannya ia coba berdagang kecil kecilan. Dengan modal ala kadarnya serta gerobak hasil utang, yg didagangkan sekoteng hangat. Maka tiap-tiap malam selesai Isya, ia mulai berdagang dari satu daerah ke daerah yang lain cuanki arti orang Sunda, mencari duit jalur kaki. Baru jam 02. 00 larut awal hari beliau dapat pulang ke rumahnya.

Sesudah anak pertamanya ada pada umur dapat boyongan, Yusuf Amin lalu membawa istri serta anaknya ke Bandung. Tetap bertempat di Cihaurgeulis, sisa duit hasil jualan sekoteng ia sisakan untuk menyewa lapak pasar yg sesungguhnya tidak layak huni untuk di huni berbarengan keluarganya. Duit sisa, ia pakai untuk beli gerobak sekoteng pinjama. Serta lalu beralih stir. Lantaran satu tahun lebih berjualan sekoteng kurang memperlihatkan hasil selanjutnya gorengan lah yg dipilihnya.

Ada cerita menarik, awalannya dia berjualan di Jalur Ciliwung, Bandung, serta lalu jadi area pertama Yusuf amin jual gorengannya, tetapi ini area pertama yg cuma dia huni satu hari. Lantaran merasa tak tega lihat pesaingnya berdagang yaitu seorang ibu yg juga jual gorengan. Dalam prinsip mengapa tak diam ditempat saja, berkompetisi sehat, serta coba adu rezeki dengan si ibu itu?

Namun pandangan Yusuf Amin tidak sama. Janganlah hambat rezeki orang. Itu mungkin fikirnya. Dengan tak menghalangi rezeki orang, maka Tuhan bakal berikan ubah rezeki yg tambah baik. Lalu Yusuf Amin beralih area ke lapak barunya, di jalur Cendana, serta bertahan sekurang-kurangnya sampai millenium ini masuk ke dasawarsa ke-2. Sesudah usahanya maju cepat, sepesat apa yg dapat Anda pikirkan dari keberhasilan beliau tinggal ambillah buah dari rezekinya

Saat ini ada lapak baru di dekat sentra penjualan computer Plaza Ahmad Yani. Yusuf Amin beserta karyawannya tampak tengah mulai buka lapak dagangan, dengan semua jenis persiapan pisang dari jam 10 pagi, serta telah set dijual dari saat sebelum Ashar, hingga jam 9 malam, dia dibantu oleh 10 orang karyawan yg seluruhnya datang dari kampung halamannya. Dalam berjualan sekurang-kurangnya beliau mesti sediakan 1 kwintal pisang tanduk, 2000 tahu, 75 kg tepung terigu, 45 Kg ubi, 4 kg kacang ijo, 40 butir nanas dan 10 bonjor tempe. Tertarik dengan langkah Yusuf Amin? Maka mesti tertarik juga dengan idenya supaya tak menghabat rezeki orang lain.

Sumber : Jaringan Entrepreneur Muslim Indonesia

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top