Apa yg dipikirkan beberapa orang perihal ampas atau limbah tebu? Dibuang, dibakar, atau jadikan penyulut api untuk kayu bakar. Tetapi untuk Aris Jayadi, buruh pabrik asal Desa Kepulungan, Gempol, Pasuruan, limbah tebu tidak selesai jadi sampah terbuang sia-sia.
Di tangan kreatif lajang berusia 27 th. yg juga seorang mahasiswa ini, limbah tebu disulap jadi hasil kerajinan yg bernilai tinggi, seperti lampion, area pulpen, asbak, handphone, sampai area tisu. Juga dari limbah tebu dapat di buat plafon rumah.
Mempesona, hasil karya Aris memanglah tampak cantik serta unik, dan bernilai ekonomi tinggi. ” Untuk lampion saya jual Rp 70-100 ribu per unit, alat-alat catat kisaran Rp 30-50 ribu, plafon Rp 100 ribu per mtr., ” kata Aris terlibat perbincangan dengan detikFinance di rumahnya, Pasuruan, Sabtu (18/5/2013).
Aris tidak segan memaparkan sistem kreatifnya. Limbah tebu yg telah digiling dijemur sampai bau tidak enak serta jamurnya hilang. Sesudah kering, digunting ukuran kecil sampai mirip serbuk. Lalu ditempelkan dengan lem jenis perkakas yg di idamkan.
” Dapat ditempelkan ke asbak, area tisu dan sebagainya. Gampang kok, ” katanya sambil tersenyum.
Aris menjelaskan, inspirasi kreatif itu nampak lantaran kerap lihat tumpukan limbah tebu di depan kios penjual es tebu yg banyak ada di pinggir jalur. Ia memikirkan bagaimana langkah memakai limbah tebu.
” Tiap-tiap pulang dari pabrik saya coba-coba. Selanjutnya seperti saat ini, ” tambah Aris.
Saat ini, kerajinan karya pria lajang ini telah terkenal. Pesanan untuk pesanan lalu datang kepadanya. Karyawan pabrik yg dahulu kerap kebingungan cost kuliah ini mulai nikmati buah kreatifitasnya.
Sumber : detik. com
