Ada dua langkah yg dapat kita pakai untuk memastikan status ” usaha baru ” pada suatu usaha. Salah satunya adalah dengan mendasarkan pada segi ukuran pada posisi usaha mereka. Sesaat yg lain adalah gambaran perihal bagaimana usaha itu digerakkan.
Dari pojok pandang usaha, kita bisa melihat suatu perusahaan sbg usaha baru sampai ia meraih kecepatan spesifik yg dimaksud dengan ” escape velocity ” serta sudah meraih posisi yg mapan serta berkaitan dalam periode panjang, baik di pasar mapun dengan cara finansial. Umumnya perusahaan itu tak mesti meraih titik impas dahulu atau memperoleh untung dulu walau umumnya memanglah demikianlah. Umpamanya, walau keuangan Facebook tak terbuka untuk umum, barangkali ia telah meraih escape velocity dimana seluruh orang dapat lihat bahwasanya ia bakal membuahkan laba serta tumbuh besar dan mapan walau memanglah belum demikianlah.
Untuk pojok pandang pengelolaan, mentalitas usaha baru lebih cenderung pada pernyataan tentang bagaimana perusahaan atau sisi perusahaan digerakkan. Tim-tim yg ramping serta mandiri didorong untuk bekerja cepat, mengambil risiko, bekerja keras, bikin kekeliruan, merancang langkah tersebut, memperoleh imbalan yg besar, dsb. Perusahaan-perusahaan baru barangkali lolos dalam definisi startup pada mulanya lantaran mereka meraih pijakan keuangan yg kokoh namun tetap selalu menggerakkan segala nya seperti suatu startup.
Perusahaan-perusahaan mapan kerapkali jadi lawan dari seluruh ini lantaran mereka membenci risiko serta kerap mengehndaki seluruhnya ikuti ” langkah perusahaan ” yg berarti mengharuskan ada banyak rapat, campur tangan banyak pihak, banyak sistem untuk diikuti, banyak pembuat ketentuan yg dilibatkan dalam penentuan satu ketentuan, langkah hindari risiko keseluruhan, dsb. Tetapi, terkadang juga didalam perusahaan besar, suatu tim startup dapat memperoleh otonomi untuk bekerja seperti usaha baru.
Suatu cerita menarik dulu berlangsung dalam Motorola. Suatu tim dalam perusahaan yg dahulu populer dengan product Motorola RAZR dengan mendobrak sistem pengembangan product Motorola yg umum. Mereka lakukan prosesnya sendiri serta memikirkan besar serta tidak sama. Product itu selanjutnya laku manis di pasaran sepanjang satu tahun lebih. Sayangnya, Motorola tidak dapat mengulangi berhasil itu lagi, serta semakin tenggelam di masa pertandingan smartphone.
Sumber : Eciputra. com