You are here
Home > Kisah Sukses > Jatuh Bangun Bram Membangun Bisnis Semenjak Mahasiswa

Jatuh Bangun Bram Membangun Bisnis Semenjak Mahasiswa

Bramantya Farid PrakosaKeberhasilan didunia usaha kerapkali tidak mengetahui umur. Semakin banyak entrepreneur yang mencapai kesuksesannya dari umur muda. Bramantya Farid Prakosa satu diantaranya. Di umur yang baru menginjak 26 th ini, Bram, panggilan akrabnya, sudah mempunyai beberapa usaha dengan omzet meraih beberapa ratus juta rupiah.

Walau sebenarnya, jadi entrepreneur bukan hanya harapan Bram. Sang bapak, Hindrawan Hartono, yang mendorong Bram serta kakaknya terjun ke dunia usaha. “Sejak kecil, bapak malah menggiring kami untuk berwiraswasta, ” papar Bram. Hindrawan sendiri yaitu pegawai PT. Pupuk Kalimantan timur di Kalimantan Timur.

Dengan ongkos sang bapak, Bram serta kakaknya, Elmita Fertiani, aktif ikuti beragam seminar kewirausahaan. Aktivitas itu dikerjakan di saat-saat senggang, saat jadwal kuliah tidak padat. Melalui seminar ini, jiwa entrepreneur juga terpupuk dalam diri Bram.

Bram juga mulai menguji nyalinya dalam dunia usaha saat lihat ada kesempatan buka warung internet (warnet) di lingkungan kampusnya. “Kebetulan, saya juga suka mengutak-atik internet, ” kata Bram yang waktu itu mengenyam pendidikan Sastra Inggris di Kampus Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Lantaran tidak mempunyai duit, dia juga mengajukan utang modal ke orangtua sebesar Rp 100 juta. Dengan utang itu, pada 2008, pria yang lahir serta besar di Bontang, Kalimantan Timur ini, buka usaha warnetnya di dua lokasi dengan kemampuan keseluruhan 18 kubikel.

Sembari meniti usaha ini, Bram mengambil pelatihan internet marketing. Nyatanya, pelatihan memerlukan ongkos yang cukup besar, sampai ia terbelit utang ke perbankan sebesar Rp 80 juta.

Tidak cuma itu, pada akhirnya dia sadar bahwasanya keuntungan melakukan bisnis warnet juga tak dapat tutup angsuran pembayaran modal ke orang tua. Bram juga lalu memutar otak, mencari usaha lain yang dapat jadi sumber pemasukannya.

Dari seseorang rekan yang mempunyai relasi konveksi jaket di Bandung, Bram mendapatkan inspirasi untuk bikin jaket dengan tema Jepang serta Korea. “Saya tengok jenis itu cukup banyak yang berminat, ” kata dia.

Dari tabungan yang tersisa, dia juga bangun usaha patungan ini. Bram pasarkan produknya melewati on-line. Pada pertengahan 2010, Bram mulai memetik hasil dari usaha pembuatan jaket.

Basis SEO

Pemasaran on-line jadi andalan Bram untuk tawarkan product jaketnya. Dia bangun sendiri lapaknya didunia maya, yaitu www. jfleece. com. Usaha garmen ini juga didaftarkannya dengan bendera CV Macro Seven.

Sambil melakukan bisnis jaket, Bram juga tawarkan layanan untuk on-line marketer melewati layanan search engine optimization atau SEO. Ini seluruhnya dikerjakannya untuk membayar utang, baik pada orangtua serta bank. “Kalau tak ada banyak utang itu, barangkali saya tak terpacu untuk bekerja lebih keras, ” tuturnya.

Maklum, nilai layanan on-line marketer cukup besar. Dari layanan SEO ini dia dapat terima pendapatan dimulai dari Rp 3 juta sampai jumlah tidak terhingga. Tak hingga di situ, lantaran gampang terasa tertantang, dia mau membuat cantik portofolionya untuk seseorang on-line marketer, Bram juga menjajal ikuti perlombaan SEO yang diselenggarakan oleh MercedeZ Benz di Indonesia. Dalam lomba yang diadakan dalam tingkat nasional pada 2011, Bram lolos untuk juara pertama. “Perlombaan sama yang dikerjakan oleh Acer, juga saya ikuti di th yang sama, serta juga lolos untuk juara pertama, ” lebih Bram.

Tidak cuma di Indonesia, Bram juga turut kontes sama di tingkat internasional. Ia kembali jadi juara pertama pada kontes SEO yang diselenggarakan perusahaan perhiasan, Shiree Odiz, yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Nyatanya bukan hanya isi portofolio, Bram mempunyai maksud lain dengan ikuti beragam lomba SEO. Sesudah namanya cukup harum untuk on-line marketer, dia mau buka sekolah SEO on-line. Pada th 2012, dibukalah www. seoacademy. com.

Waktu ini, jumlah member-nya yang aktif berkonsultasi SEO dengannya telah meraih 500 orang. “Biaya member-nya tidak mahal kok, cukup Rp 1, 5 juta untuk satu tahun, ” papar Bram seraya berpromosi.

Tidak lalu diam, Bram juga selalu menggagas usaha baru. Maklum, sejak sang Bapak pensiun, Bram juga bertindak untuk penopang perekonomian keluarganya. Dia berkongsi dengan seseorang rekannya yang berdomisili di Vietnam, jual software untuk SEO. “Software itu kami buat sesuai sama keperluan client kami tiap-tiap, ” jelas Bram.

Lima th jalan saat ini Bram dapat membukukan omzet sampai beberapa ratus juta. Penjualan jaket dengan harga mulai Rp 150. 000 dapat meraih 2. 500 potong setiap bln. Ke depan, Bram mau memakai ilmunya dalam SEO. Berbarengan timnya, ia mempersiapkan suatu social networking spesial untuk beberapa traveller.

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top