Banyak cerita sukses pelaku bisnis diawali dari hoby. Satu diantaranya Natalia Krisna Arini yang sukses bangun usaha produksi sepatu flat bermerek Wondershoe di Jakarta. Walau wanita yang akrab disapa Arin ini belum mempunyai butik sendiri, tetapi produknya telah cukup di kenal, juga sempat mejeng di pasar luar negeri.
Arin memanglah terhitung pengagum sepatu flat atau shoes flat. Maka, ia rajin mengoleksi flat shoes, juga dari saat kuliah. Dari kecintaan tersebut, ia membuat jadi flat shoes untuk barang dagangan. “Karena dikerjakan atas suka, usaha ini dapat berkembang, ” papar lulusan FKIP Atma Jaya, Jakarta ini.
Tetapi, sejatinya, usaha sepatu flat tidaklah usaha pertama Arin. Pada 2006, ia sempat menghasilkan kaos serta tas pria dengan merk Wonders. Product itu, ia titipkan di sebagian distro di lokasi Jakarta.
Sayang, hasil penjualan Wonders tidak memuaskan. Satu tahun jalan, ia tidak kunjung balik modal. Walau sebenarnya, ia telah menggelontorkan modal Rp 60 juta. Ia juga tutup usaha ini pada 2007. Menurut Airin, usaha itu tak berkembang, lantaran saat itu, ia tetap belajar melakukan bisnis, serta tak demikian mengerti masalah fesyen lelaki.
Arin tak patah arang. Berkat anjuran suami, ia mengawali usaha baru di th yang sama. “Suami saya katakan: mengapa tak sepatu flat saja, kan kamu suka serta memakainya setiap hari,” kenangnya.
Maka, dimulailah usaha barunya dengan mengusung brand Wondershoe. Wanita kelahiran Jakarta, 31 th silam ini mematok sepatu berkisar Rp 175.000 – Rp 225.000 sepasang.
Arin memanglah berniat membanderol sepatu dengan harga yang terjangkau untuk kelas menengah. “Wondershoe memanglah ada lantaran saya tengok orang-orang perlu flat shoes dengan harga terjangkau, namun jenis serta kualitasnya bagus, ” katanya.
Saat ini, melalui tangan beberapa puluh perajin yang bermarkas di Bandung, Arin menghasilkan lebih kurang 700 gunakan sepatu per bln. Rinciannya, 300 pasang sepatu untuk penuhi pesanan dari konsumen on-line di website www. wondershoe. com. Sisanya, di jual dengan system titip jual di sebagian distro di Jakarta, Surabaya, serta Yogyakarta.
Tidak heran dalam satu bulan, ia dapat mengantongi omzet sampai Rp 100 juta. Menurut ibu dari seseorang putri ini, pelanggan Wondershoe umumnya berdomisili di Pulau Jawa. Walau demikian, Wondershoe juga mempunyai sebagian pelanggan on-line dari beragam belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Meksiko, serta Malaysia.
Wondershoe malah pernah ada yang di jual di satu diantara butik di Spanyol. Ceritanya pada 2010 silam ada yang memiliki butik di Spanyol yang tertarik beli sepatu Wondershoe untuk di jual kembali di butiknya.
Tetapi, sesudah tiga kali pembelian, Arin mengambil keputusan menghentikan hubungan kerja. Pasalnya, rekannya itu mau ganti merk Wondershoe dengan merk yang akrab untuk orang Spanyol. “Saya tidak mau, lantaran sayang design Wondershoe di-rebrand, ” katanya.