Cara menjadi kaya tanpa harus menjadi pengusaha – Anda berkeinginan untuk menjadi orang kaya? Nasehat yang kerap kita dengar yaitu menjadi pengusaha dan janganlah jadi karyawan.
Nasehat itu ada benarnya, cobalah lihat daftar orang paling kaya di tiap-tiap negara atau dunia. Biasanya, profesi mereka yaitu menjadi pengusaha. Mereka menjadi orang kaya lantaran mempunyai saham dari perusahaan yang sukses.
Jadi memanglah keberhasilan perusahaan yang bikin mereka kaya, bukanlah lantaran sebatas “bertitel” seorang pengusaha. Tetapi, sudah pasti tak gampang untuk jadi seorang pengusaha yang dapat bangun perusahaan sampai meraih keberhasilan. Itu penyebab tak banyak orang ingin serta dapat jadi seorang pengusaha.
Cara Menjadi Kaya Tanpa Harus Menjadi Pengusaha
Apakah untuk dapat mempunyai perusahaan mesti senantiasa harus menjadi pengusaha? Apakah seseorang pekerja atau yang bukanlah seorang pengusaha dapat juga menjadi pemilik perusahaan?
Bila Anda menjawab ke-2 pertanyaan diatas dengan jawaban “ya” atau “tidak”, Anda salah. Untuk jadi seorang pemilik perusahaan, Anda tak mesti menjadi pengusaha.
Siapa saja dapat mempunyai perusahaan, yang sahamnya dijual bebas di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau di bursa-bursa negara lain.
Kenapa karyawan, atau siapa saja yang bukanlah merupakan seorang pengusaha serta yang tidak bisa menjadi pengusaha butuh memperhitungkan jadi seorang pemilik perusahaan? Apakah lantaran menginginkan menjadi orang kaya?
Terkecuali menginginkan menjadi orang kaya, argumen yang lebih pas yaitu lantaran berinvestasi dengan menjadi pemiliki perusahaan dapat menolong menyiapkan keperluan hari esok.
Salah satu cara paling gampang untuk menjadi pemiliki perusahaan yaitu dengan membeli saham. Saham ini merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan.
Apalagi sekarang ini dengan adanya reksadana kita bisa menjadi pemilik perusahaan meskipun modal yang kita miliki masih sangat terbatas.
Meskipun demikian, menjadi seorang pemilik perusahaan pastilah juga beresiko mengalami kerugian. Apabila perusahaan yang dimiliki mengalami kerugian, maka dana yang diinvestasikan itupun menjadi berkurang.
Oleh karena itu, meskipun Anda buka merupakan pengusaha, Anda sebagai pemilik perusahaan juga dituntut memiliki “jiwa pengusaha” yang siap jatuh bangun serta sabar mengikuti fluktuasi harga saham.