You are here
Home > Kisah Sukses > Keluar Sekolah Untuk Meraih Sukses Bisnis Kue Kering

Keluar Sekolah Untuk Meraih Sukses Bisnis Kue Kering

Dikeluarkan Sekolah Malah Sukses Bisnis Kue Kering

umkmjogja.com – Terjun di usaha kue kering mulai sejak umur 21 th. saat ini Jodi Janitra telah berhasil memperoleh omzet beberapa ratus juta rupiah per bln. Dibawah bendera PT Bonli Cipta Sejahtera, saat ini ia mengelola lima brand kue kering. Lima merk produknya yaitu Ina Cookies, Kersen Cookies, JnC Cookies, La Difa Cookies, serta Valya.

Spesial merk La Difa serta Valya membidik segmen premium. Ke-2 brand itu juga telah diekspor ke Malaysia, Hong Kong, serta Kanada. Omzet rata–rata Rp 120 juta. Tetapi, waktu ada momentum seperti Natal, Imlek, serta Lebaran, omzetnya dapat meraih Rp 200 juta.

Jodi yang saat ini berumur 27 th mulai meniti usaha th 2008. Usaha kuliner baginya memang bukan merupakan hal yang asing. Kebetulan, orangtuanya juga telah lama tekuni usaha ini. Jodi bercerita, awal mula orangtuanya coba peruntungan dengan jual jahe gajah, namun bangkrut di th. 1993. Mulai sejak itu, orangtuanya menjajal bermacam usaha kuliner yang lain, seperti berjualan gado-gado, molen, sampai roti keliling.

Menurut Jodi, usaha orangtuanya itu cuma jalan ditempat. Ia teringat saat kecilnya senantiasa makan roti sehari-hari lantaran banyak roti yg tidak habis terjual. Keadaan itu mendorongnya untuk menjadi orang yang berhasil di usaha yang sama juga dengan orangtuanya.

Keluar Sekolah Untuk Meraih Sukses Bisnis Kue Kering

“Pas saya tamat SMA, saya berkemauan untuk buka usaha yang lebih serius lagi, ” tutur pria kelahiran 7 Januari 1987 ini. Tetapi, hasrat itu pernah terlambat lantaran orang-tua memaksanya kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata di Bandung mengambil jurusan Patiseri. Belum genap satu tahun belajar, Jodi dikeluarkan dari sekolahnya. “Karena saya tak mempunyai ketertarikan di bagian itu, ” katanya.

Sesudah berhenti kuliah, Jodi juga tak segera terjun di usaha kue. Ia turut mengelola kafe punya keluarga dengan nama Bober Cafe. Baru di th. 2008, Jodi coba peruntungan sendiri di bagian kue kering. Saat itu, ia sebenarnya tak dapat bikin kue kering. Untungnya orang-tua, tante, serta sepupunya bersedia menolong dengan membuat resep. “Jadi, kami saling berbagi pekerjaan. Mereka yang bikin kue, saya yang urus serta keuangannya, ” tuturnya.

Sesudah mulai jalan, Jodi pada akhirnya turut mencari resep baru. Sekarang ini, ia telah mempunyai pabrik pembuatan kue di Bojong Koneng, Bandung, dengan karyawan lebih dari 1.000 orang. Untuk kue kering saja, kemampuan produksinya dalam satu hari meraih 6 ton kue atau setara dengan 12.000 stoples. Adapun kue yang habis terjual dalam satu bulan 1,5 juta stoples.

Bisnis kuliner kue kering biasanya cuma laris saat menyongsong momentum spesifik, seperti Lebaran. Tetapi, tak begitu dengan Jodi. Mulai sejak awal terjun ke usaha ini, Jodi telah membuat tujuan agar usaha kue keringnya selalu laku setiap saat. Sekalipun tak ada peristiwa hari-hari besar, seperti Lebaran atau Natal.

Berbekal kemauan serta semangat itu juga, usaha kue keringnya dapat eksis tanpa harus menunggu momentum khusus dengan omzet beberapa ratus juta per bln.. Juga sebagai pelaku bisnis, Jodi memanglah mempunyai semangat tidak mudah menyerah dalam membesarkan usaha kuenya. Jodi juga tidak sangsi mengawali usaha ini meski waktu itu minim pengalaman serta tidak pernah mengenyam pendidikan tata boga.

Jodi mengakui tak sukses tekuni tahap pendidikan resmi. Ia pernah 2 x berhenti sekolah lantaran memanglah tak mempunyai hasrat bersekolah. “Saya sempat juga kuliah di Kampus Widyatama Bandung, lagi-lagi, saya dikeluarkan, ” tuturnya. Jadilah, Jodi cuma belajar dari pengalaman orangtuanya yang telah beberapa puluh th. tekuni usaha kuliner. “Itulah sebagai modal paling utama saya di usaha ini, ” tuturnya.

Berbekal kemauan yang kuat untuk berhasil di usaha kue kering, Jodi tidak berhenti belajar bikin kue serta mencari resep baru. Juga sebagai entrepreneur makanan, ia sadar untuk selalu lakukan inovasi. Selain konsentrasi pada kwalitas product, Jodi juga pandai bangun rekanan. Maka dari itu, waktu awal meniti usaha, banyak rekannya yang ingin jadi investor untuk mengembangkan modal usahanya.

Pabrik JnC Cookies
Pabrik JnC Cookies

“Kami sama-sama yakin saja serta serius melakukan usaha, ” kata dia. Dari modal usaha yang sukses dikumpulkannya, ia lantas mengakuisisi dua industri rumahan kue di Bojong Koneng, Bandung, tidak jauh dari rumah orangtuanya. Dua industri rumahan itu yaitu Ina Cookies serta J&C Cookies. Sesudah dimilikinya, ke-2 pabrik itu dilebur ke dalam satu bendera usaha kepunyaannya, yaitu PT Bonli Cipta Sejahtera.

Jodi juga merekrut orang-orang yang tinggal seputar pabriknya yang memanglah tak mempunyai pekerjaan. Selagi meniti usaha, Jodi memutar otak supaya kuenya dapat di kenal orang banyak serta tidak cuma di nikmati waktu Lebaran saja. Untuk menguatkan branding, ia lantas aktif ikuti pameran kue serta roti di beberapa daerah. Jodi juga gencar lakukan promosi melalui internet.

“Pembelian dapat dikerjakan melalui internet serta di kirim lewat ekspedisi, ” tuturnya. Dari sisi rasa, Jodi memberikan jaminan kue kering bikinannya di buat tanpa ada bahan pengawet serta dapat tahan hingga tiga minggu. Dari sisi citarasa juga berani menjamin enak.

Sekarang ini, ia mempunyai lima merk kue kering. Sejumlah dua brand spesial membidik segmen premium. Meski begitu, bukanlah bermakna kue-kue untuk kalangan menengah bawah mempunyai citarasa kurang enak. “Semua product memiliki rasa beda-beda, ” katanya. Tetapi, spesial untuk merk Valya serta La Difa, kemasannya mesti di buat lebih menarik, mesti cantik serta terlihat ‘wah’. “Jadi bila jadikan hadiah juga lebih cantik, ” kata dia.

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top