Arief terjun ke dunia wira usaha pada 2010, sesudah ‘gerah’ berkarier sbg seniman. Awalnya, Arief usaha abon daging kelinci. Ia membagi serta tawarkan pada orang lain. Keinginan meningkat
Tetapi, sesudah 1 tahun, Arief berhenti lantaran pasokan daging kelinci amat sedikit. Lalu Arief memikirkan kenapa tdk jadi produsen saja? Arief juga bikin www. dagingkelinci. com dibawah PT Agrovity Industries.
Modal awal Arief untuk usaha ini lebih kurang Rp 50 juta yg ia pakai sbg modal untuk membangun rumah kandang, kandang kelinci, indukan, alat perawatan, pakan serta gaji pegawai. Persoalan mutu kandang, benar-benar mutlak dalam usaha kelinci. Yang mutlak sirkulasi hawa bagus serta air tdk masuk. Kelinci tdk dapat terkena air. Embun saja dapat bikin hewan itu borok.
Kendala yg Arief hadapi yaitu paradigma penduduk pada daging kelinci. Biasanya, mereka lihat kelinci bukan hanya sbg ternak, tetapi 1/2 hewan peliharaan, 1/2 makanan. Langkah merubah hal semacam itu, harus dengan jual sebanyak-banyaknya hingga daging kelinci jadi hal yg umum.
Arief mempunyai argumen spesifik mengapa ia yakin daging kelinci bakal disukai penduduk. Daging kelinci konon dapat jadi obat asma tradisional, tdk mempunyai lemak tidak jemu, benar-benar rendah kalori, tinggi protein serta kalsium. Di India, daging kelinci disebut-sebut sbg yg paling enak. Hal semacam inilah yg meringankan Arief menembus pasar yg peduli pada pola hidup sehat. Terlebih hewan ini tdk rawan pada virus penyakit, seperti sapi hilang ingatan atau flu burung.
Kiat lain yaitu melakukan sistem plasma. Arief merekrut peternak-peternak lain, berikan indukan buat mereka ternakkan. Arief juga turut melindungi mutu ternak, berikan sejenis tujuan bobot serta kuota produksi. Timbal-baliknya, Arief pasti beli hasil mereka, berapakah juga jumlahnya. Apabila mereka jual ke orang lain dengan harga lebih kurang Rp30. 000, Arief dapat beli dengan harga Rp50. 000-55. 000. Bila Arief beli dengan murah, mereka sengsara.
Sekarang ini jumlah produksinya meraih 1, 6 ton per bln.. Tak hanya bergerilya jual segera ke orang per orang, ada keinginan besar dari Jakarta (100kg per minggu) serta Madiun (300kg per minggu). Bila eceran, harga jual per kilogram yaitu Rp75. 000. Kelebihan dari product Arief lebih lantaran memakai kelinci pilihan, persilangan pada kelinci New Zealand white serta lokal. Supaya lebih awet, Arief jual daging yg dikemas dalam plastik serta divakum.
Usaha ini benar-benar mungkin lantaran tetap adalah ‘blue ocean’ serta ‘ujung’-nya belum terlihat. Arief yakin, usaha yg dikerjakan di hulu pasti bakal habis. Untuk kelinci, tak hanya daging, kulit serta kotorannya juga dapat dijual. Lagipula, ada banyak pengembangan yg dapat dikerjakan. Bikin varian product baru, seperti nugget, jual franchise, sampai diversifikasi usaha.
Sekarang ini, Arief tengah pesan mesin pembuat pakan. Dengan demikian, kelak Arief dapat jual pakan tersebut pada peternak lain, sekalian mempererat jalinan serta melacak plasma baru.
Sumber : https :// www. facebook. com/PeluangUsahaOfficial