Walau dalam saat sukar, pengusaha mempunyai optimisme yg meluap-luap. Tetapi terlampau banyak optimisme dapat membutakan kita pada hambatan yg menghadang di depan.
Pikirkan temuan suatu survey teranyar di bawah ini. Sejumlah 5000 CEO yg ditanyai oleh majalah Inc. Delapan puluh lima % responden ini melukiskan perusahaan mereka sbg perusahaan yg “kuat” atau “sangat kuat”. Cuma 25% responden yg menyampaikan ekonomi AS tetap dapat disebutkan “kokoh”. Juga situasi ekonomi yg terburuk dalam 80 th. paling akhir ini dikira tidak bakal dapat menaklukkan beberapa pemilk usaha itu.
Apabila Anda kebetulan yaitu seorang pengusaha terlebih pengusaha pemula, bakal lebih bijak untuk Anda untuk terus menguasai rasa optimis dalam benak Anda. Ini bukan hanya artinya bahwasanya Anda mesti berhenti berlaku optimis sekalipun.
Optimisme yaitu sikap yg baik. Anda tidak bakal dapat membangun usaha tanpa dia. Tetapi terkecuali bila disertai dengan pemahaman atas kenyataan yg ada, optimisme dapat membutakan Anda serta bikin Anda mengambil risiko yg tidak terukur. Dalam fase awal suatu usaha rintisan, optimisme yg terlalu berlebih biasnaya berwujud sbg proyeksi penjualan yg terlampau bombastis, yg selanjutnya menyebabkan estimasi yg kurang pas tentang berapakah jumlah modal yg dibutuhkan oleh usaha yg berkaitan, serta ini dapat menggiring usaha menuju kebangkrutan lantaran kehabisan duit kas.
Proyeksi penjualan yg terlampau optimis juga dapat menyebabkan persoalan sepanjang fase ekspansi suatu usaha, namun bahaya yg semakin besar yg ada adalah bahwasanya Anda tidak butuh mempertimbangkan seluruh hal yg mungkin saja salah dengan gagasan perkembangan Anda.
Pengusaha butuh menimbang semua pro serta kontra saat sebelum bikin suatu ketentuan. Untuk menghindar hal semacam ini berlangsung pada usaha rintisan Anda, aplikasikan dua aturan tersebut : lindungilah usaha Anda serta janganlah dulu memutuskan beresiko besar tiada situasi pikiran yg jernih.
Aturan pertama, bila anda mempunyai suatu usaha yg viable, jagalah usaha Anda itu. Janganlah kerjakan apa pun yg bakal membahayakannya. Yg terutama, jauhi kesempatan apa pun yg dapat membawa usaha Anda menuju kebangkrutan bila tak dapat terwujud sama gagasan.
Aturan ke-2, senantiasa pakai pikiran jernih untuk bikin suatu ketentuan jernih. Untuk dapat mendapatkan kejernihan dalam memikirkan, kita dapat pakai beragam langkah. Beberapa orang dapat memikirkan jernih sesudah mandi, beberapa yang lain dapat memikirkan jernih dalam keheningan, beberapa lain dapat memikirkan tambah baik waktu tak ada di kantor. Janganlah tergesa-gesa bikin ketentuan. ‘Tundalah’ pemberian ketentuan untuk pikirkan masak-masak sampai sekurang-kurangnya 1-2 hari.
Dengan memakai ke-2 aturan ini, kesempatan untuk bikin kekeliruan memanglah tidak bakal 100% hilang namun sekurang-kurangnya bakal kurangi kesempatan untuk bikin kekeliruan besar yg membahayakan keberlangsungan usaha baru Anda.
Sumber : eciputra. com